Penjualan BBM Januari Surplus Rp 1,1 Triliun

VIVAnews - Pemerintah mengakui adanya surplus atas penjualan bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 1,1 triliun selama Januari 2008. Surplus tersebut akan dibukukan sebagai pendapatan negara bukan pajak.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, selama Januari tahun ini ada kelebihan dari penjualan BBM sebesar 3,18 juta kiloliter yang terdiri dari premium 1,7 juta kiloliter, minyak tanah 498 ribu kiloliter, dan solar 948.700 kiloliter.

"Dari semua itu ada kelebihan mencapai Rp 1,1 triliun," kata dia dalam konfrensi pers di kantor Direktorat Pajak Jakarta, Minggu, 15 Februari 2009.

Sri menuturkan, surplus Januari sebesar Rp 1,1 triliun itu berdasarkan harga minyak mentah dunia sedang turun ke level US$33-41 per barel dan kurs rupiah terhadap dolar mencapai Rp 11.000-12.000.

Dia mengakui, surplus juga terjadi akibat harga jual eceran lebih tinggi daripada harga patokan, sehingga selisih itu menjadi surplus. Sbaliknya, bila lebih rendah dari harga patokan akan disubsidi pemerintah dan akan dimasukkan dalam belanja subsidi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sri mengatakan, surplus maupun subsidi yang ada itu akan dilaporkan secara transparan dan bertanggungjawab ke DPR dalam laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang diaudit Badan Pemeriksa Kuangan (BPK) yang independen.

Dia juga menambahkan, pemerintah juga akan akuntabel dalam mengelola adanya suprluls maupun subdidi dalam pendapatan minyak yang menjadi salah satu penerimaan negara tersebut.

Sepanjang 2009 ini, kata Sri, bila adanya penambahan subsidi sebesar Rp 2,7 triliun, akan mengoffset surplus sebesar Rp 1,1 triliun tersebut.

Istri Tak Percaya Brigadir Ridhal Ali Tewas Bunuh Diri: Janggal Sekali, Sangat Tidak Mungkin
Anies Baswedan bersama Prabowo Subianto di kantor KPU Jakarta

Kalah di Pilpres 2024, Anies Ingin Keluar Secara Terhormat

Kalah Di Pilpres 2024, Anies Ingin Keluar Secara Terhormat

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024