Dana Hilang, Askrindo Harap Balik

Rupiah
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menginginkan pengembalian dana perseroan yang diselewengkan oleh beberapa perusahaan Manager Investasi (MI) senilai Rp470 miliar. Askrindo berharap, paling tidak pada tahun ini bisa cair Rp25 miliar.

"Tahun ini kita sudah dapatkan cash Rp10 miliar, kemungkinan akan cair lagi Rp15 miliar," kata Direktur Utama Askrindo Antonius CS. Napitupulu
di Gedung Askrindo, Jakarta, Senin 9 April 2012. "Kepolisian juga sudah mengambil dana Rp58 miliar berupa tanah, bangunan, dan uang cash dari MI yang bersalah."

Antonius berharap uang itu bisa segera dikembalikan, sehingga bisa menambah permodalan perusahaan. Apalagi tahun ini perusahaan menargetkan laba bersih Rp225 miliar. "Ini harus tercapai," katanya.

Seperti diketahui, kasus hilangnya dana penjaminan kredit milik Askrindo yang disimpan di beberapa perusahaan MI sempat ramai. Dana senilai Rp470 miliar itu  ditempatkan di beberapa portofolio investasi.

Jamin Rp11 triliun
Mengenai penjaminan, Antonius mengatakan, perusahaan mencatat total volume penjaminan kuartal I-2012 sebesar Rp11 triliun. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp9 triliun yang disokong oleh tumbuhnya kredit usaha rakyat dan Rp1 hingga 2 triliun dari penjaminan proyek dan asuransi kredit.

"Pencapaian tahun ini tak jauh beda dengan tahun lalu, namun tetap tumbuh seiring tingginya realisasi Kredit Usaha Rakyat," kata Antonius di Gedung Aksrindo Jakarta, Senin 9 April 2012

Askrindo berharap tahun ini bisa menjamin separuh dari total KUR yang akan dicairkan pemerintah Rp30 triliun. "Dari penjaminan itu kami akan memperoleh premi Rp200-250 miliar," katanya. (adi)

Jangan Cuek, Penting Cek Kondisi Ban Mobil Usai Dipakai Perjalanan Jauh
Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Beijing Widya Airlangga

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Pengantin Pesanan di China, KBRI Ungkap Modusnya

KBRI Beijing meminta agar warga negara Indonesia mewaspadai kasus penipuan dengan modus pengantin pesanan (mail order bride) yang ditemukan di China.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024