- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, terus mencari potensi-potensi penerimaan negara untuk menutup pembengkakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) sesuai dengan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Agus menjelaskan, salah satu penerimaan yang akan ditingkatkan adalah dari sektor migas. Dengan terus meningkatnya harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) membuat Pajak Penghasilan (PPh) migas terus meningkat.
"Kalau harga ICP diasumsikan US$105 per barel, tapi sekarang US$119 per barel, berarti ada optimalisasi dan dimaksimalkan," kata Agus di Jakarta, Kamis 26 April 2012.
Agus menambahkan, selain migas, Kemenkeu juga akan mengincar peningkatan penerimaan negara dari sumber daya alam, khususnya mineral. "Ini semua upaya kita untuk menjaga kesehatan fiskal," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, BBM bersubsidi harus dijaga sesuai kuota 40 juta kiloliter. Untuk itu, perlu komitmen nasional agar kuota BBM bersubsidi tetap terjaga.
Pemerintah, dia melanjutkan, akan tetap memberlakukan pembatasan BBM bersubsidi dan penghematan nasional. Kedua program tersebut akan diumumkan langsung oleh Presiden pada Mei mendatang.
"Sekarang masih dalam pembahasan dan pada Mei harus ada yang diumumkan," tutur Agus. (art)
Mengenal Lebih Dekat City Store Pertama Hyundai
Hyundai Gowa sebagai diler resmi Hyundai mendirikan diler dengan konsep City Store pertama di dalam Mall, yang terletak di kawasan Kuningan, Jakarta.
