VIVAnews – Buntut terkuaknya pemerasan yang dilakukan Kepala Kejaksaan Negeri Tilamuta, Gorontalo, Rahmadi, Kejaksaan Agung lebih memperketat rekrutmen calon kepala kejaksaan negeri.
Padahal, kata Wakil Jaksa Agung Muchtar Arifin, rekrutmen calon kepala kejaksaan negeri saat ini sudah ketat. Tiga bulan terakhir, katanya, kejaksaan melakukan profile assessment pada calon-calon kepala kejaksaan negeri.
”Wakil jaksa agung dan para jaksa agung muda menguji secara langsung,” katanya di Gedung Kejaksaan Agung, Jalan Hasanuddin, Jakarta, Kamis 16 Oktober 2008.
Dari proses tersebut, kata Muchtar, banyak calon yang tak bisa diberi posisi sebagai calon kepala kejaksaan negeri. Ditambahkannya, terkuaknya kasus Rahmadi jadi pelajaran berharga. ”Janggal seorang Kajati bersifat seperti itu,” katanya.
PDIP Ingin Lanjutkan Kerja Sama dengan PPP dan Hanura di Pilkada 2024
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan partainya membuka kerja sama untuk perhelatan pilkada serentak 2024 bersama ketiga partai mitra mereka di pilpres.
