VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.30 WIB bergerak stabil di kisaran level 12.000-12.200 per dolar Amerika Serikat (US$).
Pasalnya, pada penutupan Jumat, 20 Februari 2009, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu ditutup pada level 12.075-12.100 per dolar AS.
Sedangkan data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah bercokol di level 11.988/US$.
Menurut Bayu Fadjar Aini, dealer valas salah satu bank swasta ternama Jakarta, masih sepinya transaksi pelaku pasar pada awal pekan ini belum menggerakan posisi rupiah dari penutupan akhir pekan lalu. "Sampai saat ini dari pembukaan tadi, rupiah masih bercokol di kisaran level 12.000-12.200 per dolar AS," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 23 Februari 2009.
Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 08.30 WIB, berada di posisi 11.980/US$.
Dia memperkirakan, transaksi jual dan beli mata uang lokal tersebut pada siang sampai penutupan sore hari nanti masih stabil cenderung menguat. Sebab, penguatan sebagian besar mata uang regional bisa mendorong rupiah bertengger di posisi positif.
"Terlihat, bath Thailand, yen Jepang, dolar Australia, dan peso Philipina bergerak menguat terhadap dolar AS," tutur Bayu.
Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik menurun menjadi Rp 17,97 triliun dibandingkan posisi transaksi akhir pekan lalu di Rp 18,69 triliun.
Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo juga mencapai Rp 18,25 triliun, atau turun dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp 20,67 triliun.
Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat meningkat menjadi Rp 2 triliun dari transaksi akhir pekan lalu yang sebesar Rp 1,78 triliun.
Demokrat Tolak Usulan PDIP Legalkan Politik Uang di Pemilu
Legilasi politik uang dinilai dapat merusak demokrasi.
