- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menyiapkan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk menyelenggarakan pasar murah di berbagai wilayah Indonesia.
Deputi Menteri Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Neddy Rafinaldy Halim, mengatakan, pasar murah itu akan digelar di 49 lokasi. Terutama, di kota-kota besar di Indonesia.
"Di Jawa Tengah, ada tujuh titik penyelenggaraan pasar murah seperti di Pemkot Semarang, Pemkot Solo, dan lain-lain," kata Neddy saat mengunjungi pasar murah di halaman gedung gubernuran Provinsi Jawa Tengah, Rabu 8 Agustus 2012.
Sementara itu, anggaran Rp5 miliar yang dipersiapkan, menurut Neddy, itu hanya untuk subsidi pembelian barang yang mencapai 80 persen. "Misalnya, sebuah paket sembako seharga Rp65 ribu, masyarakat cukup membeli Rp15 ribu," ujarya.
Neddy menjelaskan, tujuan pasar murah ini digelar bukan untuk menekan gejolak kenaikan harga sembako yang biasa terjadi menjelang Lebaran. "Menekan kenaikan harga kebutuhan tak cukup dengan pasar murah," tegasnya.
Namun, Neddy menuturkan, diadakannya pasar murah ini hanya sebagai wujud berbagi pemerintah kepada masyarakat kecil pada masa Lebaran. "Jadi, kalau untuk tekan harga kebutuhan yang naik itu lebih strategis dilakukan melalui operasi pasar," ujarnya.
Pada kesempatan itu, dia menyatakan, dalam penyelenggaraan pasar murah tahun ini, Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng para produsen usaha kecil menengah untuk ikut menjual produknya.
Untuk harga yang ditawarkan produsen, Neddy melanjutkan, adalah harga pabrik, sehingga lebih murah dibandingkan yang dijual di pasar umum. (art)