- Antara/Rosa Panggabean
VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berencana membangun sekitar 40 unit gardu listrik guna memenuhi kebutuhan listrik bagi smelter pertambangan di Indonesia.
Pembangunan tersebut diperkirakan menyedot dana sebesar US$2,5 miliar atau sekitar Rp23,7 triliun (kurs Rp9.500) hingga lima tahun ke depan.
Wakil Ketua Kadin bidang Perdagangan, Logistik, dan Industri, Natsir Mansur, menuturkan, komitmen tersebut akan dituangkan dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang akan ditandatangani dalam waktu dekat.
"Gardu tersebut berkekuatan 1.500 megawatt (MW), ini peluang untuk PLN dan komitmen ini dilakukan secara business to business," ungkap Natsir di kantornya, Jakarta, Jumat 31 Agustus 2012.
Dia menegaskan, pembangunan gardu listrik bagi smelter tersebut tidak disubsidi oleh pemerintah. Nantinya, tarif yang dikenakan mengikuti tarif pasar.
Misalnya, menurut Natsir, harga listrik untuk smelter di Jawa akan berbeda dengan daerah lainnya. Kondisi itu ditentukan melalui kesepakatan antara perusahaan tambang dan PLN. "Itu bisnis tidak apa-apa dan sudah disepakati," ujarnya.
Dia berharap, komitmen ini akan dapat direalisasikan sesuai dengan rencana, karena ketersediaan listrik sangat mendukung terwujudnya hilirisasi di sektor pertambangan, khususnya dalam mengoperasionalkan pabrik pengolahannya. (art)
Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu
Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.
