- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews- Direktur Direktorat Kebijakan Moneter Perry Warjiyo kembali dicalonkan sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia. Perry rencananya akan mengantikan posisi Budi Mulya yang masa jabatannya habis November mendatang.
Ketika ditanya mengenai kesiapannya, Perry menilai ada tiga tantangan yang dihadapi BI yaitu ketahanan ekonomi, moneter, dan masa transisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa kebijakan yang diperlukan seperti menjaga nilai tukar, kegiatan operasi pasar terbuka (OPT), dan memperkuat manajemen protokol krisis.
"Beberapa masalah yang akan difokuskan yaitu bagaimana pendalaman pasar uang valas dan penguatan operasi moneter," ujar Perry di Bank Indonesia, Jumat 21 September 2012.
Untuk mematangkan konsepnya, Perry mengaku telah menyampaikan rumusan kepada Dewan Gubernur BI. Rumusan itu di antaranya menyangkut soal pengembangan pasar uang antar valas, dan koordinasi managemen protokol krisis.
"Langkah selanjutnya adalah fokus ke sektor riil dan ekonomi daerah, pengawasan bank ke Otoritas Jasa Keuangan, bagaimana meningkatkan peran kantor BI ke daerah," tambahnya.
Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyerahkan dua nama calon Deputi Gubernur BI pengganti Budi Mulya. Kedua nama itu adalah Direktur Eksekutif Departemen Riset dan Kebijakan Moneter, Perry Warjiyo dan Direktur Eksekutif Direktorat Pengelolaan Moneter BI, Hendar. (eh)