K Vs K: Perangi Korupsi Lewat Film

Kita Vs Korupsi
Sumber :
  • http://postinganbiasa.blogspot.com

VIVAnews - "Kebaikan lahir dari kebaikan sebelumnya, hal yang mungkin absurd di zaman ini." Kutipan prolog trailer omnibus empat film pendek K Vs K (Kita Versus Korupsi) ini memberikan sentuhan kentalnya budaya korupsi.

Sutradara empat film ini mencoba menggiring daya ingat penonton akan praktek korupsi yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Bertempat di sebuah restoran di Padang, Rabu 26 September 2012, para pembuat film ini mencoba memaparkan konsep sederhana dari kampanye antikorupsi lewat film.

"Kenapa film? Karena film merupakan media kampanye yang sangat mudah dicerna," kata Indra Marzuki dari Unit Kampanye, Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat, Komisi Pemberantasan Korupsi.

Film singkat bergenre populis ini mengangkat tema keseharian yang membuat penonton gampang mencerna kampanye antikorupsi. Sejumlah nama besar di dunia perfilman seperti Nicolas Saputra, Tora Sudiro, ambil bagian dalam film ini.

Nugroho dari Management Systems International mengaku, produksi film ini tak lepas dari target untuk melakukan perubahan nilai, sikap, dan prilaku. "Ini yang coba kita dorong dalam film ini," kata Nugroho.

Emil Heradi yang menyutradarai “Rumah Perkara” mengaku, lambannya distribusi omnibus empat film ini karena terbatas jumlah bioskop di tanah air. Sejauh ini, baru satu stasiun televisi yang telah memutar film K Versus K. "Bioskop sangat terbatas jumlahnya, ini menjadi kendala," kata Emil.

Ranggani Puspandya, aktris pendukung dalam film “Rumah Perkara” mengaku bangga bisa berperan dalam film antikorupsi ini. Walaupun dibayar dengan honor yang tidak didasari dengan konsep profesional, ia mengaku, bangga telah berbuat sesuatu mengkampanyekan antikorupsi.

"Ada bayaran, tapi bukan bayaran profesional, kita gemas dengan korupsi," ujar Ranggani menuturkan motivasinya terlibat di film tersebut.

Pengamat hukum, Saldi Isra yang hadir dalam peluncuran perdana film ini di Padang menyambut baik kampanye pemberantasan korupsi lewat audio visual. Menurutnya, film ini bisa membangun rasa prihatin masyarakat dengan praktek korupsi. "Ini bentuk pesan cepat untuk pemberantasan korupsi," ujar Saldi Isra. 

Empat film yang berdurasi sekitar dua jam ini akan diputar di Kampus Unand Limau Manis, Padang, Kamis, 27 September 2012. Film pertama berjudul “Rumah Perkara” menceritakan tentang konflik perkara jual beli tanah yang diselingi dengan kecurangan aparat lurah.

Film kedua berjudul “Aku Padamu” dibintangi Nicolas Saputra dan Revalina Estemat. Film ketiga berjudul “Selamat Siang, Risa!” Disutradarai Ine Febriyanto. Sedangkan film keempat berjudul “Psstt... Jangan Bilang Siapa-Siapa” disutradarai Chairun Nissa. (eh)

Curahan Hati Teuku Ryan, Usai Resmi Cerai dengan Ria Ricis
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Kemenko Marves]

Luhut Kaji Subsidi BBM Bioetanol, Disiapkan Jadi Pengganti Pertalite?

Luhut mengatakan pemerintah sedang menghitung pengadaan subsidi untuk bahan bakar nabati jenis bioetanol sebagai salah satu komitmen dalam mengatasi masalah polusi udara.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024