VIVAnews – Andi Mallarangeng, juru bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan cuti kampanye untuk Presiden dan Wakil Presiden dapat diambil kapan saja. Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah tentang pejabat negara.
“Cuti satu hari itu bisa diambil hari apa saja,” kata Andi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 3 Maret 2009.
Cuti kampanye itu mulai berlaku 16 Maret sampai 5 April. Karena masa itu merupakan masa kampanye yang ditentukan Komisi Pemilihan Umum.
Lebih lanjut, Andi mengatakan masih mengecek kepastian jadwal cuti kampanye Presiden dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk pemilihan legislatif.
“Terus terang saya masih mengecek lagi keduanya. Karena yang mengatur bukan saya, tergantung partai. Semua harus disesuaikan,” kata Andi
Aturan main itu tidak hanya berlaku bagi Presiden dan Wakil Presiden. Para pejabat menteri dan gubernur juga demikian. “Pilihan harinya tentu tergantung masing-masing,” kata dia.
Agar cuti Presiden dengan Wakil Presiden tidak sama, hal itu akan dikoordinasikan.
Sebelumnya, beredar informasi kalau Presiden Yudhoyono mengajukan cuti kampanye ke KPU setiap Jumat selama masa kampanye. Hal itu dinilai sebagai monopoli jadwal dengan Jusuf kalla.
Dalam peraturan pemerintah tentang pejabat negara, Presiden dan Wakil presiden diperbolehkan melakukan kampanye 1 hari dalam satu minggu pada hari kerja. Artinya, dalam peraturan itu diperbolehkan hari apa saja selama masa kampanye berlangsung.
Lebih lanjut Andi mengatakan pemerintah percaya kepada para pejabat negara tetap mengutamakan tugas negara diatas kampanye untuk partai.
“Karena mereka bisa saja melakukan pada malam hari atau bagaimana,” kata dia.
Mengenal Tantrum Manipulatif dan Tantrum Frustasi pada Anak, Para Orang Tua Harus Tahu
Orang tua tidak perlu khawatir karena tantrum anak adalah hal yang wajar. Orang tua dapat mengatasi tantrum anak dengan benar melalui identifikasi jenis tantrum.
