Java Jazz, Dongkrak Industri Musik Indonesia

VIVAnews - Ajang musik internasional Java Jazz Festival 2009 sebentar lagi akan digelar. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu percaya ajang ini akan mendongkrak industri kreatif Indonesia khususnya sektor musik.

"Sumbangan sektor industri musik memang kecil dibandingkan tiga besar lainnya, yaitu kriya, fashion, dan disain," katanya usai konferensi pers Java Jazz Festival 2009 di Hotel Sultan Senayan, Rabu, 4 Maret 2009.

Namun, Mari mengaku potensi industri musik cukup besar mengingat pangsa pasar musik lokal bisa mencapai 80 persen dibandingkan musik asing.

Selain itu, dia mengatakan, ekspor alat musik buatan Indonesia juga diperkirakan cukup besar. "Saya tidak ingat angkanya, tapi cukup besar dan bisa jadi berpotensi menjadi 10 produk unggulan ekspor," kata dia. Karena, dia menambahkan, dari segi ketrampilan disain dan ketrampilan musiknya cukup tinggi.

"Bahkan ekspor piano dan gitar Indonesia merupakan terbesar di dunia," ujar Mari.

Senada diungkapkan Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Bachrul Chairi. "Kita memang eksportir piano dan gitar terbesar di dunia karena Yamaha 15 tahun yang lalu relokasi pabrik di Tangerang," ujarnya.

Produk alat musik Indonesial, Bachrul mengatakan, mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dan seni yang mudah diterima dunia. Sebelumnya diberitakan, kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto mencapai 6,3 persen. Sedangkan, terhadap penciptaan lapangan kerja sebesar 5,9 persen atau 45 juta orang.

Mari yakin ajang bergengsi ini akan secara signifikan mengangkat musik dalam negeri. "Musik adalah salah satu industri kreatif Indonesia yang sedang digalakkan pada tahun ini," ujarnya. Tahun lalu, di ajang serupa, Mari menemukan fakta musisi-musisi dari berbagai belahan dunia sangat apresiasi dengan audien Indonesia.

"Mereka bilang audien kita adalah the best audiens in the world. Karena, mereka menganggap masyarakat Indonesia lebih bisa menghafal lagu-lagu mereka yang belum tentu disambut baik di negara mereka masing-masing," katanya.

Dalam ajang ini, Departemen Perdagangan akan menjadi co-sponsor penyelenggaraan Hall of World Music yang akan mengangkat musik kombinasi alat musik tradisional dengan musik jazz.

Zulhas Tak Persoalkan Jumlah Jatah Menteri untuk PAN di Pemerintahan Prabowo-Gibran

"Musisi dari lima negara kami undang untuk berpartisipasi, di antaranya Parove Stelar dari Austria, Pacoal Meirelles Trio dari Brazil, Cuturrufo Quintet dari Chile, dan sisanya dari Turki dan Selandia Baru," ujar Mari.

Selain itu, musisi dari dalam negeri seperti Dewa Budjana, Syaharani, Dimi, Malaka Jazz, dan Tropical Transit akan hadir serta.

Selain Hall of World Music, Departemen bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual akan menyediakan Klinik HaKI. "Klinik HaKI untuk memfasilitasi musisi Indonesia yang produknya tidak memiliki label sekaligus memberikan bantuan dalam pendaftaran hak cipta lagu mereka," kata Mari. 

Tahun 2009, pemerintah menargetkan bantuan dana untuk usaha kecil menengah dalam pendaftaran HaKI sebanyak 325 produk.

Sekda Depok Supian Suri tinjau lokasi banjir di Cipayung, Depok

Sekda Depok Minta Bappeda dan PUPR Benahi Akses Jalan Kampung Bulak Barat yang Putus Kena Banjir

Pemerintah Kota Depok akan mencari solusi atas permasalahan tersebut. Nantinya akan dilakukan pelebaran saluran sehingga debit air mengalir lancar.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024