Tertawa Saat Daming 'Melucu', Komisi III Diusut BK DPR

Daming Sunusi, calon hakim agung
Sumber :
  • VIVAnews/ Nur Eka Sukmawati

VIVAnews - Badan Kehormatan (BK) DPR akan menyelidiki anggota Komisi III Bidang Hukum DPR yang tertawa pada saat calon hakim agung, Muhammad Daming Sunusi, "melucu" tentang kasus perkosaan.

Menurut Ketua BK, M Prakosa, menjadikan korban perkosaan sebagai lelucon adalah suatu hal yang tidak pantas dilakukan, apalagi oleh anggota dewan. "Nanti kami akan melakukan penyelidikan," kata Prakosa, Rabu 16 Januari 2013.

Jika memang ada indikasi kuat melanggar kepatutan, kata Prakosa, BK DPR akan bergerak. "Tidak menutup kemungkinan akan memanggil anggota Komisi Hukum," ujar Prakosa.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III, Al Muzammil Yusuf, menjelaskan mengapa anggota Komisi III saat itu ikut tertawa menanggapi lelucon Daming. Muzammil berdalih, bahwa saat itu komisi III tak menganggap pernyataan Daming sebagai candaan.

Fortuner vs Pajero Sport Bekas, Pajak Tahunannya Murah Mana?

Saat itu, imbuhnya, Komisi III tengah serius melakukan uji kelayakan dan kepatutan hakim agung. "Saat fit and proper test pribadi orang akan terungkap," kata Muzammil.

Muzammil yang saat itu memimpin sidang, mengatakan, tak semua anggota komisi III ikut tertawa. Meski ada yang ikut tertawa, kata dia, itu bukan membenarkan pernyataan Daming.

"Kami menertawakan Daming, bahwa dia tidak bisa membedakan antara perkosaan dan perzinahan. Ada tertawa kaget karena calon hakim agung kok bicara seperti itu. Ada reaksi, kalaupun tertawa itu menertawakan naifnya dia," kata Muzzamil.

Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar, Poempida Hidayatulloh, mengaku pada saat itu ikut tertawa karena kaget ada seorang calon hakim agung yang tidak memiliki moral.

"Saya tertawa, saya sedikit terperangah, jangan di-judge kami tertawa bahwa kami juga tidak punya moral. Kami menertawakan apa yang disampaikan kok ada hakim yang mengatakan seperti itu. Bukan ikut menertawakan canda dia," ujar dia.

Sementara, anggota komisi III lainnya dari Fraksi Partai Demokrat, Himmatul Aliya mengatakan, bahwa dia tidak ikut tertawa dalam sidang kemarin.

"Saya juga kaget apa yang ditertawakan. Saya responnya terkejut, tertawa itu memang memacing juga pendapat calon kita supaya membuka. Intinya adalah saya sangat menyesalkan, tapi kok bisa-bisanya seperti itu," ujar dia.

Daming Sunusi dalam uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung oleh Komisi III DPR Senin kemarin, melontarkan peryataan kontroversial ketika ditanya salah seorang anggota komisi apakah ia akan menerapkan hukuman mati bagi pelaku perkosaan jika terpilih menjadi hakim agung.

"Kita harus melihat kasusnya terlebih dahulu. Kalau untuk narkoba dan korupsi, saya setuju hukuman mati. Tapi untuk kasus perkosaan, harus dipertimbangkan lebih dulu karena yang diperkosa dengan yang memerkosa sama-sama menikmati. Jadi harus pikir-pikir terhadap hukuman mati bagi pelaku perkosaan," kata Daming.

Atas pernyataannya yang menuai kontroversi, "Dari lubuk hati yang paling dalam, saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, media massa, KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia), dan pemerhati hukum atas ucapan-ucapan saya yang di luar kontrol, dan tanpa disadari. Saya mohon maaf terutama kepada Yang Maha Kuasa," kata Daming, terbata-bata.

Selamat! Laura Theux dan Indra Brotolaras Dikaruniai Anak Pertama
Muamalat Tower / Bank Muamalat Pusat

Permudah Transaksi Jemaah Haji, Kartu Debit Bank Muamalat Sudah Bisa Nirsentuh

Transaksi jemaah haji nasabah Bank Muamalat semakin dipermudah dengan fitur baru yang diluncurkan pada kartu debitnya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024