- TV One
VIVAnews – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat mendata kerusakan fasilitas umum menyusul kerusuhan yang melanda Kabupaten Sumbawa, NTB, Selasa kemarin.
Kabid Humas Polda NTB Ajun Komisaris Besar Polisi Sukarman Khusein mengatakan, hingga saat ini tercatat 35 rumah dibakar. Aksi pembakaran juga terjadi pada satu tempat ibadah, Hotel Tambora, Pasar Seketeng, dua toko, dua swalayan, serta sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat.
Tak hanya itu, minimarket dan ruko-ruko juga dijarah. “Sempat terjadi penjarahan di tiga titik di kota Sumbawa. Pasar juga ludes terbakar,” kata Sukarman, Rabu 23 Januari 2013. Saat ini Brimob Polda NTB dan Polda Jawa Timur sudah disiagakan di Sumbawa untuk mengantisipasi kerusuhan susulan.
Sebanyak 1.666 personel aparat keamanan dari kepolisian dibantu TNI berjaga-jaga di berbagai lokasi Sumbawa. Sementara personel Brimob Polda Jawa Timur yang didatangkan ke Sumbawa untuk membantu pengamanan berjumlah 141 personel.
Kerusuhan Sumbawa berawal dari aksi ratusan mahasiswa yang berunjuk rasa menuntut polisi mengungkap fakta mengenai kematian seorang wanita yang merupakan rekan mereka.
Dugaan mengenai penyebab kematian korban lantas menyebar ke tengah masyarakat dalam berbagai versi, termasuk isu korban tewas karena perkosaan oleh oknum polisi. Warga pun tersulut emosi. Kerusuhan pun terjadi. Syukur tidak ada korban jiwa.
Namun sejumlah masyarakat diungsikan ke kantor Polres Sumbawa dan markas TNI. Kapolda NTB Brigadir Jenderal Polisi Muhammad Iriawan kemarin langsung meluncur ke lokasi kerusuhan menggunakan helikopter.
Kapolda juga mengirim imbauan melalui pesan singkat kepada masyarakat lewat provider. “Terkait kasus Sumbawa, masyarakat mohon tenang. Kasus ini akan kami proses hukum secara transparan,” demikian isi SMS yang mengatasnamakan Polda NTB. (umi)