Janji Yance untuk Guru Mengaji di Jawa Barat

Rabu, 13 Februari 2013 - 11:24 WIB
Oleh :
Cagub-cawagub Jabar Yance Tatang
Cagub-cawagub Jabar Yance Tatang
Sumber :
  • ANTARA/Agus Bebeng
Photo Mini 1
VIVAnews
- Calon Gubernur Jawa Barat Irianto MS Safiudin yang akrab disapa Yance mengklaim dia dan pasangannya yang paling memperhatikan pendidikan agama. Salah satu program calon yang diusung Partai Golkar ini nanti adalah insentif untuk guru mengaji.


"Saya akan siapakan insentif bagi para guru mengaji di desa. Hanya saya yang punya program ini," katanya di Kabupaten Bandung Barat, Rabu 13 Februari 2013.


Pasangan yang didukung Partai Golkar ini mengatakan hingga kini belum ada program yang menyentuh dan memikirkan para guru mngaji di daerah-daerah. "Selama ini mereka hidup dari bantuan masyarakat yang peduli. Jika saya terpilih nanti pemerintah provinsi akan menyiapkan anggaran bagi guru ngaji ini," katanya.
Baca Juga :
PNM Mekaar Beri Reward Ketua Kelompok Unggulan Studi Banding Olahan Jamu Tradisional


Baca Juga :
Penyebab Kapasitas Mesin Motor MotoGP Turun Jadi 850 cc dan Bensin Dikurangi
Yance yang maju dengan no urut 2 menjelaskan pentingnya pendidikan agama bagi masyarakat. "Agama dasar biar hidup manusia lurus. Ini bekal juga buat para pemimpin tidak korup dan bisa menjaga moral," katanya.

Baca Juga :
Bea Cukai Jember Tindak Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Sebuah Toko

"Saya janjikan Rp500 juta per desa tiap tahun bila saya terpilih nanti. Dana ini untuk membiayai insentif guru mengaji yang ada di desa dan pembangunan infrastruktur desa lainya," kata mantan Bupati Indramayu selama dua periode itu.


Program ini nantinya akan dialokasikan dari APBD Provinsi Jawa Barat. "APBD Jawa Barat saat ini Rp20 triliun. Untuk membiayai program satu paling hanya membutuhkan dana sekitar Rp3 triliun. Jadi apa yang saya tawarkan sangat realistis," katanya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Program ini nantinya akan dialokasikan dari APBD Provinsi Jawa Barat. "APBD Jawa Barat saat ini Rp20 triliun. Untuk membiayai program satu paling hanya membutuhkan dana sekitar Rp3 triliun. Jadi apa yang saya tawarkan sangat realistis," katanya. (umi)
Halaman Selanjutnya