BII Raih Laba Bersih Rp1,2 Triliun

Pegawai BII (Bank Internasional Indonesia)
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVAnew - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) mampu membukukan laba bersih Rp1,2 triliun sepanjang 2012. Perolehan laba tersebut naik sebesar 81 persen dari tahun sebelumnya.
Sosok Epy Kusnandar, Aktor Multitalenta yang Terjerat Kasus Narkoba

Kenaikan laba bersih tersebut didukung kenaikan laba sebelum pajak yang juga meningkat signifikan sebesar 72 persen menjadi Rp1,7 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp985 miliar.
12 Konter Fast Track Imigrasi Arab Saudi Siap Layani Keberangkatan Jemaah Haji di Bandara Soetta

Presiden Direktur BII, Dato’ Khairussaleh Ramli, mengungkapkan, peningkatan kinerja itu terutama didukung oleh pertumbuhan yang kuat pada keseluruhan bisnis inti perseroan seperti simpanan, peningkatan keseluruhan kualitas aset, termasuk entitas anak, dan perbaikan berkelanjutan dari keseluruhan operasional bank.
Gak Ada Takutnya, Maling Curi Mobil Dinas Brimob Polda Papua saat Parkir di Bandara Sentani

"Peningkatan kinerja didukung oleh pertumbuhan kredit yang kuat sebesar 20 persen," kata Dato' dalam konferensi pers paparan kinerja 2012 di Gedung BII, Jakarta, Selasa 19 Februari 2012.

Dari sisi rasio kecukupan modal (CAR) tercatat tumbuh di kisaran 12,83 persen. Rasio ini memperhitungkan risiko kredit, operasional, dan tata kelola pasar yang baik.

Sementara itu, peningkatan kualitas aset dengan rasio kredit bermasalah kotor (gross NPL) membaik menjadi 1,70 persen pada 31 Desember 2012 dari 2,14 persen pada 31 Desember 2011. "Rasio NPL turun menjadi 0,81 persen dari 1,10 persen," ujarnya.

Selain itu, untuk porsi kredit UKM mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 41 persen dari Rp16,4 triliun menjadi Rp23,1 triliun. Kredit korporasi tumbuh 24 persen menjadi Rp21,6 triliun, komersial tumbuh satu persen menjadi Rp8 triliun, dan konsumer tumbuh 11 persen menjadi Rp27,8 triliun.

"Di konsumer, portofolio pembiayaan roda dua turun 11 persen menjadi Rp8,8 triliun. Terutama disebabkan dampak peraturan baru LTV (loan to value)," jelasnya.

Kendati demikian, perseroan membukukan pertumbuhan hampir 100 persen pada portofolio pembiayaan kendaraan roda empat, sejalan dengan keberhasilan perseroan menyeimbangkan portofolio kendaraan antara bisnis roda empat dan dua.

Sementara itu, untuk simpanan nasabah tumbuh 22 persen menjadi Rp85,9 triliun pada 31 Desember 2012, atau meningkat dari Rp70,3 triliun pada periode sama 2011. Tabungan tumbuh tujuh persen menjadi Rp18,8 triliun, giro naik 19 persen menjadi Rp14,7 triliun, dan deposito berjangka meningkat 30 persen menjadi Rp52,5 triliun.

"Rasio kredit terhadap simpanan nasabah konsolidasian (LDR) membaik dari 95,07 persen pada Desember 2011 menjadi 92,97 persen pada periode sama 2012," ungkap Dato'. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya