Menkeu: Kontribusi IDB ke Indonesia Masih Rendah

Menteri Keuangan, Agus Martowardojo di KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Kementerian Keuangan bersama Bank Pembangunan Islam (IDB) menandatangani host country agreement (HCA) atas pendirian kantor perwakilannya di Indonesia. Pendirian tersebut dilakukan guna meningkatkan kerja sama antara kedua pihak ke depan. 
Penyerangan Brutal Antardesa di Lombok, Dua Warga Kena Tebas

Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, mengungkapkan, meskipun kerja sama kedua pihak berlangsung kurang lebih 32 tahun, portofolio IDB di Indonesia rendah ketimbang bank pembangunan internasional lainnya. 
Para Pecinta Sepak Bola Wajib Tahu, Jersey Klub Favoritmu Cuma Ada di Sini

Untuk itu, menurut dia, adanya kantor perwakilan di Indonesia diharapkan dapat mempersingkat koordinasi  dari kantor pusatnya di Jeddah, yang dilakukan entitas tersebut, khususnya guna meningkatkan kerja sama baik dengan pemerintah dan swasta. 
Deretan Komen Kocak di Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini

"Kami mengharapkan kerja sama ini akan menghasilkan nilai tambah, daya saing dari produk-produk IDB grup, sehingga mampu meningkatkan keterlibatan IDB dalam pembangunan," ujar Agus di kantornya, Jakarta, Kamis 28 Februari 2013. 

Agus mengatakan, saat ini, kerja sama Indonesia dengan IDB telah mencapai sekitar Rp30 triliun. Investasi tersebut, mayoritas dilakukan pada sektor publik.

Sebagai pemegang 2,7 persen kepemilikan modal di Bank Pembangunan Islam tersebut, Indonesia juga tercatat sebagai negara terbesar dari seluruh anggotanya yang menerima bantuan pembiayaan terbesar dari IDB. 

"Sekitar 54 persen dari pembiayaan digunakan bagi pembangunan di sektor publik dan sisanya terkait pembiayaan perdagangan internasional sebesar 41 persen, serta pengembangan sektor swasta sebanyak lima persen," tambahnya. 

Meski demikian, Agus menegaskan, pemerintah Indonesia turut berkontribusi dalam kegiatan yang dilakukan IDB, seperti berperan sebagai salah satu penyandang dana dalam program Wakaf Fund yang dilakukan untuk membantu pembiayaan pengentasan kemiskinan di negara Islam yang berpendapatan rendah. 

Sementara itu, President IDB Group, Ahmad Mohamed Ali, menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia, terkait pendirian kantor perwakilan institusinya di Indonesia. 

Menurut dia, momentum ini merupakan babak baru dari peningkatan kerja sama antara kedua pihak, yang memang menjadi salah satu misi ke depannya. Tidak hanya di Indonesia, tapi di negara-negara anggota lainnya. 

Ali menegaskan, kerja sama yang dilakukan selama ini dengan negara-negara anggota selalu memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Dia pun optimistis dengan upaya ini, hal tersebut dapat ditingkatkan, sehingga terus membawa kebaikan bagi semua pihak. 

"Ini salah satu misi, selain itu kami juga akan meningkatkan hubungan kerja sama, baik perdagangan dan pembangunan lainnya dengan negara anggota," tuturnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya