Suap Impor Daging, KPK Periksa Bendahara Umum PKS

Luthfi Hasan Ishaaq
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews -
Arief Ngotot Maju di Pilgub Banten 2024, Menunggu Restu Kaesang
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Bendahara Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Machfud Abdurahman terkait dugaan suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus yang sama, Kamis 11 April 2013.

Kemkominfo dan KONI Bahas Kesiapan Media Center Bagi Jurnalis dalam Peliputan PON 2024

"Machfud Abdurahman, Bendahara Umum PKS diperiksa sebagai saksi untuk tersangka LHI," kata Priharsa Nugraha, Kepala Bidang Pemberitaan dan Informasi KPK saat dikonfirmasi, Kamis 11 April 2013. LHI yang dimaksud Priharsa adalah Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS.
Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp25 Miliar Digagalkan, 3 Orang Ditangkap


Selain Machfud, KPK juga memeriksa pensiunan TNI bernama Tanu Margono dan Elda Devianne Adiningrat sebagai saksi untuk Luthfi. Keterangan Elda yang juga Direktur Utama PT Radina Niaga itu akan dipakai penyidik untuk menambah berkas tersangka lainnya dalam kasus ini, yakni Ahmad Fathanah.
 
Tiga orang dari pihak swasta juga dijadwalkan untuk diperiksa bagi Ahmad Fathanah, yakni Faiz Nezareth (Direktur PT Guna Bangsa Perkasa), Ongky Wijaya Ismail Putra (swasta), dan Priyatno Edi Kuncoro (swasta).

Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan terhadap Fathanah, akhir Januari lalu. Dari tangan Fathanah yang disebut-sebut orang dekat Luthfi itu, penyidik mengamankan uang Rp1 miliar. Uang ini diduga terkait dengan pengurusan kuota impor daging PT Indoguna Utama, salah satu perusahaan pengimpor daging di Tanah Air.

KPK juga menangkap dan menetapkan dua direktur PT Indoguna Utama,  Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi, sebagai tersangka. (eh)
Universitas Pancasila tandatangani MoU dengan MPR

Menguatkan Nilai Luhur Pancasila di Lingkungan Kampus

“Demokrasi sekarang sudah semakin sangat liberal dan sudah melenceng jauh, politik, ekonomi, hukum sudah banyak melenceng dari Pancasila.”

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024