Sumber :
- unboxedwriters.com
VIVAnews -
Untuk mengetahui kecepatan seseorang dalam berjalan dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan mengukur jejak kakinya.
Selama bertahun-tahun, para peneliti fosil telah mengandalkan formula ukuran panjang jejak kaki untuk menentukan kecepatan berjalannya makhluk purba.
Namun, berdasarkan rumus yang dibuat oleh Robert McNeil Alexander, ahli Zoologi dari Inggris pada tahun 1976, jejak panjang kaki mampu mengungkapkan berapa kecepatan berjalan seseorang lebih akurat.
Discovery News
melansir, 24 April 2013, Javier Ruiz dari Complutense University Madrid melakukan pengujian formula itu pada 14 mahasiswa untuk berjalan di Pantai Asturias, dan mengukur jejak kaki untuk mengetahui berapa kecepatan berjalannya.
Baca Juga :
Terpopuler: Zaidul Akbar Bocorkan Resep Kaldu Ajaib hingga Fakta-fakta Unik Tentang Uzbekistan
Setelah melakukan uji coba dengan para mahasiswa, Ruiz pun melanjutkan penelitian dengan mengukur jejak langkah dari fosil-fosil pada zaman Pleistosen, yaitu zaman yang berlangsung pada 1,8 juta hingga 11.500 tahun yang lalu.
"Rumus itu mampu memperkirakan berapa kecepatan berjalan dari makhluk yang hidup di Zaman Pleistosen. Bahkan, rumus itu bisa membedakan apakah makhluk itu sedang berjalan atau berlari," kata Ruiz.
Dalam proses analisis, dia mengatakan, kecepatan berjalan sesesorang tidak semata-mata dilihat dari jejak kaki saja. Banyak variabel yang menentukan kecepatannya, misalnya kedalaman jejak pada tanah, elemen tanah, dan sebagainya.
"Kadang ada dua ukuran jejak kaki yang sama tapi memiliki kecepatan yang berbeda. Di beberapa orang, pada kecepatan tertentu, energi di tubuh akan bekerja secara optimal untuk menghasilkan gerakan yang lebih cepat," jelas Ruiz. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Setelah melakukan uji coba dengan para mahasiswa, Ruiz pun melanjutkan penelitian dengan mengukur jejak langkah dari fosil-fosil pada zaman Pleistosen, yaitu zaman yang berlangsung pada 1,8 juta hingga 11.500 tahun yang lalu.