HIPMI: Dampak Psikologi Wacana Kenaikan BBM Telah Terjadi

Ketua Panitia Penyelenggara Asian Paragames 2018 (INAPGOC), Raja Sapta Oktohari.
Sumber :
  • Antara Foto
VIVAnews -
Walaupun pemerintah belum menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, namun dampak psikologi wacana ini telah terjadi. Harga-harga barang telah merangkak naik berkali lipat akibat pemerintah tidak tegas dalam mengimplementasikan kebijakan ini.


Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari, mengungkapkan  sikap tidak tegas pemerintah membuat sebagian pengusaha berspekulasi dengan menaikan harga sebelum biaya produksinya meningkat akibat naiknya harga BBM.


"Dampaknya  sudah terjadi sekarang-sekarang ini, karena kemarin ada wacana dua harga BBM subsidi sampai pencabutan subsidi," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat 3 Mei 2013.
Momen Prabowo Ditarik Wakil PM Singapura Lawrence Wong di Istana Bogor


8 Risiko yang Sering Diabaikan saat Naik Gunung, Pendaki Wajib Tahu!
Para pengusaha, menurutnya, meminta pemerintah untuk segera memberi kepastian kebijakan BBM bersubsidi, sehingga penyesuaian harga yang dilakukan dapat dilakukan secara rasional. "Kalau tidak ada kepastian itu akan berdampak psikologis," katanya.

Fakta-fakta Unik Tentang Uzbekistan, Negara Double Landlocked yang Jauh Dari Laut!

Menurutnya, ketidakpastian kebijakan BBM bersubsidi menimbulkan kelangkaan BBM di lapangan. Untuk mengatasi ini, para pengusaha terpaksa menaikkan harga untuk menutupi kelangkaan BBM yang terjadi. Pada akhirnya, masyarakatlah yang terkena dampak tersebut karena semakin berat menghadapi kenaikan harga yang berlipat.


Dampak psikologis dapat diredam dengan cara memastikan ketersediaan BBM bersubsidi. Dengan cara ini, maka distribusi barang tidak terhambat dan akhirnya beban masyarakat selaku konsumen tidak semakin berat. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya