Sumber :
- Antara/ Feri Purnama
VIVAnews -
Berpakaian preman, puluhan anggota polisi dari Polres Garut menjaga sejumlah titik setelah penyerangan pemukiman warga Ahmadiyah di Desa Tenjowaringin, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu dinihari 5 Mei 2013. Ini mengantisipasi bentrokan yang meluas sebab Tasikmalaya berbatasan langsung dengan Garut.
Kapolres Garut, AKBP Umar Surya Fana menyatakan, kepolisian mengantisipasi sejumlah titik yang rawan muncul bentrokan. "Jadi melakukan upaya penjagaan secara tertutup dan patroli terbuka, untuk mengantisipasi terjadinya penyerangan warga Ahmadiyah," kata Umar kepada wartawan.
Baca Juga :
Songsong Era PLTN, BRIN Garap Riset Konversi Pembangkit Listrik Batu Bara Menjadi Nuklir
Baca Juga :
Forkopimda dan KONI Garut Gelar Nobar Semifinal Piala Asia Timnas Indonesia U-23 Vs Uzbekistan
Baca Juga :
Dari TikTok ke Kehidupan Nyata: Kisah Inspiratif Aisyah, Kreator Affiliate Sukses Bantu Keluarga
Sebelumnya dilaporkan bahwa Minggu pagi tadi permukiman Ahmadiyah di Desa Tenjowaringi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diserang ratusan orang tidak dikenal, penyerangan tersebut berlangsung sekitar pukul 01.30 WIB.
Tidak ada korban luka dalam peristiwa tersebut, namun beberapa rumah yang sempat dilwati oleh masa tak dikenal mengalami kerusakan.
Garut merupakan salah satu wilayah yang rawan bagi jamaah Ahmadiyah. Kontras mencatat, Garut merupakan salah satu wilayah yang kepala daerahnya menolak keberadaan Ahmadiyah. Baca selengkapnya di
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tidak ada korban luka dalam peristiwa tersebut, namun beberapa rumah yang sempat dilwati oleh masa tak dikenal mengalami kerusakan.