Sumber :
- Antara/ Feri Purnama
VIVAnews -
Berpakaian preman, puluhan anggota polisi dari Polres Garut menjaga sejumlah titik setelah penyerangan pemukiman warga Ahmadiyah di Desa Tenjowaringin, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu dinihari 5 Mei 2013. Ini mengantisipasi bentrokan yang meluas sebab Tasikmalaya berbatasan langsung dengan Garut.
Kapolres Garut, AKBP Umar Surya Fana menyatakan, kepolisian mengantisipasi sejumlah titik yang rawan muncul bentrokan. "Jadi melakukan upaya penjagaan secara tertutup dan patroli terbuka, untuk mengantisipasi terjadinya penyerangan warga Ahmadiyah," kata Umar kepada wartawan.
Sejauh ini, Polres Garut belum menemukan indikasi akan ada pihak-pihak yang akan menyerang atau berbuat anarki, seperti yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. "Baik itu penyerangan ke tempat tinggal maupun tempat ibadah warga Ahmadiyah di Garut," ungkap Umar.
Lanjut Umar, pihaknya juga terus melakukan pendekatan pada kelompok-kelompok yang terindikasi kontra dengan keberadaan ajaran Ahmadiyah. "Kami pantau terus dan kami beri masukan untuk tidak berbuat anarki."
Sebelumnya dilaporkan bahwa Minggu pagi tadi permukiman Ahmadiyah di Desa Tenjowaringi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diserang ratusan orang tidak dikenal, penyerangan tersebut berlangsung sekitar pukul 01.30 WIB.
Saksi Ungkap Kaca Mata SYL Dibeli Pakai ‘Uang Haram’ Kementerian Pertanian
Staf Biro Umum Pengadaan Kementerian Pertanian RI, Muhammad Yunus turut dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus korupsi di Kementerian Pertanian RI dengan terdakwa Syahrul
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :