Cara Godbless Pertahankan Eksistensi

JAVA ROCKIN'LAND 2011, GOD BLESS, Achmad Albar
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Mesir Buka-bukaan Ada Proposal Baru soal Gencatan Senjata di Gaza
- Band rock legendaris Godbless, masih memiliki tempat di hati para penggemarnya dan tak dilupakan meski sudah empat dekade berkiprah di industri musik Indonesia.

Terpopuler: Zaidul Akbar Bocorkan Resep Kaldu Ajaib hingga Fakta-fakta Unik Tentang Uzbekistan

Bassis Godbless, Donny Fatah, saat ditemui dalam acara syukuran 40 tahun Godbless di Jakarta, Selasa 7 Mei 2013, mengungkapkan, band ini memang memiliki cara tersendiri mempertahankan eksistensi mereka sampai saat ini.
Kasus Mayat Bayi Dibuang Sang Ayah di Tanah Abang, Polisi: Hasil Aborsi Digugurkan di Hotel


"Yang paling penting adalah toleransi. Bila toleransi sudah menghilang, salah satu personel merasa paling jago, itu akan jadi awal perpecahan. Toleransi ini untuk saling menghargai antar sesama," ujar Donny.


Hal itu pun dibenarkan Achmad Albar, vokalis Godbless. Menurut Albar, rasa saling menghargai dan selalu bersenda gurau memang membuat band yang hits dengan lagu 'Semut Hitam' di era 80an ini bisa bertahan sampai sekarang.


"Saling respect, perlu kesabaran, mau menerima kesalahan. Saling lapang dada dan yang paling penting saling menghargai. Bercanda kita tuh luar biasa, tapi tetap ada batasan. Supaya tidak ada rasa saling menyakiti," kata lelaki berambut kribo itu.


Abadi Soesman, kibordis Godbless, menambahkan, bisa membuat konser tunggal di usia Godbless yang ke 40 tahun pun berdasarkan motivasi yang sejalan antar sesama anggota.


"Motivasi yang sama, perbedaan dan segalanya. Benang merahnya, ini menyangkut keinginan kami sebagai seniman, kami dikumpulkan kembali dalam motivasi," kata Abadi. (umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya