VIDEO: Diungsikan ke Rusun, Kehidupan Umat Syiah Sampang Tak Membaik

Penganut Syiah di Sampang mengungsi dikawal polisi
Sumber :
  • Antara/ Saiful Bahri
VIVAnews
- Peristiwa kekerasan intoleransi beragama terus menimpa umat Syiah di Sampang. Mereka kini terpaksa mengungsi di rumah susun Puspa Agro, Sidoarjo, Jawa Timur. Tempat tinggal mereka kini dijaga ketat oleh aparat TNI dan kepolisian.


Meski sekilas tempat ini lebih baik dari GOR Sampang, tempat pengungsian mereka sebelumnya, namun para pengungsi terpaksa hidup jauh dari keluarga. Sebanyak 60 Kepala Keluarga (KK), atau sekitar 160 jiwa, sudah mengungsi ke rusun ini sejak satu minggu yang lalu.


Semua fasilitas mulai dari minuman, makanan, hingga air dan listrik, disediakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun, mereka merasa tidak nyaman dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah.


Pasalnya, dalam satu kamar diisi oleh maksimal tiga KK. Apalagi, hingga kini mereka baru mendapatkan bantuan berupa matras sebagai alas tidur, ember dan gayung.


Para pengungsi pun mengeluhkan penyaluran logistik yang diberikan selama ini belum maksimal dan tidak layak dikonsumsi. Meski pengungsi mengaku telah mendapat jatah makan tiga kali dalam sehari dari pemerintah.

Kenali Pentingnya Konsumsi Multigrain Saat Sarapan

Mereka juga mengaku belum mendapatkan bantuan susu untuk balita. Padahal, terdapat puluhan balita di antara para pengungsi itu.
Kiamat Masih Jauh Selama Masih Ada 3 Hewan Ini, Kata Gus Baha


Terpopuler: 5 Hal Wajib Dipersiapkan Saat Beribadah di Tanah Suci, 5 Hidangan Sup Terbaik di Dunia

Sementara itu, kondisi lingkungan anak-anak selama mengungsi di rusun ini cenderung lebih baik dibanding tempat sebelumnya di GOR Sampang. Namun, tidak ada fasilitas bermain untuk mereka. Padahal itu perlu agar mereka tidak tertekan psikologisnya. Seorang anak pengungsi, Zaelatul Rohmi, mengaku mulai jenuh mengungsi dan merindukan rumahnya.


Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf, mengaku pihaknya berjanji untuk memberikan kehidupan yang lebih layak bagi umat Syiah. Pemindahan mereka ke rusun pun dikatakannya bukanlah upaya relokasi.


"Kita akan melakukan pembicaraan dengan para pengungsi untuk seterusnya akan bagaimana," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya