Bursa Asia Rebound Mengekor Wall Street

Pria melihat papan indeks saham di tokyo
Sumber :
  • REUTERS/Toru Hanai
VIVAnews -
Berbagai bursa Asia berhasil
rebound
dalam pembukaan perdagangan Rabu 26 Juni 2013, terseret sentimen positif data ekonomi Amerika Serikat dan kekhawatiran krisis likuiditas China mereda setelah bank sentral negara tersebut menyatakan siap menyediakan likuiditas yang cukup untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.


Diberitakan
CNBC
, indeks Nikkei Jepang meloncat hingga 1,5 persen atau 196,8 poin di level 13.166,19 sementara indeks ASX 200 Australia menguat 1,65 persen atau 76,8 poin di level 4.732,8 dan indeks Kospi Korea Selatan ikut naik 14,82 poin atau 0,8 persen di level 1.795,45 dan diperkirakan tembus di atas level 1.800.


Data ekonomi AS yang menunjukkan harga rumah melonjak 11,6 persen pada April dan data penjualan barang manufaktur meningkat 3,6 persen sepanjang Mei 2013, melewati target sebesar 3 persen memberikan optimisme tersendiri bagi investor dalam menatap ekonomi dunia.


Sementara, dari China dilaporkan People's Bank of China, menyatakan siap menyediakan uang tunai sebesar apapun untuk mengatasi krisis likuiditas, bahkan sudah memberikan likuiditas kepada beberapa perusahaan yang terkena kesulitan. Hal iniĀ  untuk menjamin pertumbuhan ekonomi China untuk tetap menguat.


Nikkei menguat didorong oleh saham eksportir karena nilai mata uang yen terus melemah terhadap dolar AS. Saham produsen otomotif Hino Motor naik 6 persen, sementara saham produsen silikon, Sumco, pulih 4 persen setelah sehari sebelumnya anjlok 6 persen.


Dari Australia dilaporkan, pulihnya harga komoditas mineral mengerek harga saham perusahaan pertambangan. Saham Panoramic Resources melonjak 10 persen sementara Western Areas terkerek hingga 8 persen. Saham perusahaan tambang raksasa Australia, Rio Tinto loncat 3 persen setelah menyatakan area tambang di Mozambique telah siap produksi.

Peran Strategis 300 Ribu Guru Pendidikan Agama Islam di Indonesia

Sementara itu, indeks patokan Kospi diprediksi akan menembus level 1.800. Saham lembaga keuangan terbesar Korsel, Woori Finance, naik 2 persen setelah pemerintah setempat menyatakan akan melakukan langkah privatisasi perusahaan milik negara. (eh)
Pemerintah Lakukan Ini Pasca Kecelakaan Maut Bus di Subang

Ketua BEM USU, Aziz Syahputra.(B.S.Putra/VIVA)

Meski Ada Solusi Keringanan Pembayaran, BEM USU Tegas Menolak Kenaikan UKT

Aziz mengungkapkan bahwa kenaikan UKT sudah dirasakan mahasiswa USU pada tahun 2022, lalu. Tapi, bahasa UKT berkeadilan, ia menilai tidak sama sekali dirasakan.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024