Tiga Tantangan Perbankan Syariah di Indonesia

Gedung Bank Syariah Mandiri (BSM).
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews -
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, Kamis 27 Juni 2013, mengungkapkan, ada tiga tantangan yang dihadapi oleh perbankan syariah dan harus dijawab oleh sektor perbankan syariah itu sendiri.


Tangan pertama adalah masih minimnya jangkauan akses perbankan syariah di pelosok daerah. Dengan konsep syariah yang ditawarkan maka Muliaman berharap perbankan syariah dapat mudah berkembang dan mampu menjangkau seluruh tanah air.


" Saya kira, keuangan syariah harus mampu menjawabnya. Sehingga, saudara kami yang berada di pelosok dapat memiliki akses keuangan syariah, " kata Muliaman dalam seminar "Program Penjaminan LPS dan Prospek Pertumbuhan Perbankan Syariah di Kawasan SCDB Jakarta, Kamis 27 Juni 2013.
Lab Sentul Beli Bahan Baku Sinte dari China, Transaksinya Pakai Kripto


Hard Gumay Ramal Artis Inisial A Tertangkap Kasus Narkoba Agustus 2024
Ia memaparkan, data Bank Dunia menunjukkan baru 40 persen masyarakat Indonesia memiliki akses perbankan. Muliaman menyarankan hal ini dimanfaatkan oleh perbankan syariah untuk memberikan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya peranan perbankan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Jogja Fashion Week 2024 Kembali Digelar, Libatkan 100 Brand Fashion

Salah satunya adalah memanfaatkan fasilitas branchless banking yang diberikan oleh Bank Indonesia. "Ini meruapkan ikhtiar agar akses keuangan bisa sampai ke pelosok," paparnya.


Tantangan yang kedua adalah penciptaan modifikasi produk syariah yang menarik di mata masyarakat. Produk syariah diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat secara luas yang belum dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional.


"Kita memerlukan jasa keuangan yang komplet. Dengan daya beli yang sangat kuat. Bagaimana lembaga keuangan syariah mampu merespon kebutuhan masyarakat kelas menengah ini," kata Muliaman.


Sedangkan tantangan terakhir adalah peningkatan kapasitas perbankan syariah agar dapat memberikan pembiayaan terhadap berbagai proyek infrastruktur di Indonesia. Pembiayaan infrastruktur, kata Muliaman, sangat vital bagi bangsa Indonesia saat ini.


"Sebab jika perbankan syariah tidak mampu membiayai infrastruktur, maka Indonesia secara keseluruhan juga akan ketinggalan."
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya