Sumber :
- istockphoto
VIVAnews -
Puluhan warga Qatar dilarikan ke rumah sakit pada hari Rabu kemarin setelah diketahui kelebihan makan saat berbuka puasa di hari pertama Ramadan. Beberapa rumah sakit di ibu kota Doha dilaporkan menerima puluhan pasien dengan gejala gangguan di bagian pencernaan.
Laman
Al-Arabiya
, Jumat, 12 Juli 2013 melansir pernyataan dari seorang staf medis di Rumah Sakit al-Ahli yang mengatakan bahwa di tempat mereka menerima 10-15 pasien setiap harinya yang sakit akibat kelebihan makan.
Baca Juga :
Rampung Lebih Cepat, Gedung DPRD Gunungkidul yang Habiskan Rp36 M Bisa Dipakai Bulan Juli
Di tahun 2011 silam, Departemen Gawat Darurat di Hamad Medical Corporation (HMC) mencatat ada sekitar 7.700 kasus penyakit selama bulan Ramadan. Menurut laman
Doha News
, warga Qatar mulai berpuasa sejak Rabu 10 Juli kemarin.
Sama seperti di Indonesia, selama Ramadan, hampir sebagian besar restoran di Qatar tutup di waktu siang. Namun mereka akan buka setengah jam sebelum matahari terbit.
Beberapa hotel yang memiliki bar dan menjual minuman alkohol, juga dihentikan selama satu bulan ke depan. Jam kerja di Qatar juga dibuat lebih pendek.
Menurut aturan ketenagakerjaan yang berlaku di sana, seluruh perusahaan swasta tidak diizinkan mempekerjakan karyawan mereka lebih dari enam jam per hari dan 36 jam seminggu.
Apabila mereka diharuskan bekerja lebih dari waktu yang ditentukan, maka perusahaan itu harus memberikan uang lembur. Sementara bagi karyawan yang bekerja di perusahaan milik pemerintah, maka karyawannya hanya bekerja selama lima jam, terhitung mulai pukul sembilan pagi hingga dua siang.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Di tahun 2011 silam, Departemen Gawat Darurat di Hamad Medical Corporation (HMC) mencatat ada sekitar 7.700 kasus penyakit selama bulan Ramadan. Menurut laman