Megengan, Cerita di Balik Tradisi Sambut Ramadan

nasi berkat
Sumber :
  • dinaanna.blogspot.com
VIVAlife - Setelah salat subuh, satu hari sebelum bulan puasa, warga Desa Kalipancur, Jawa Tengah bergegas menuju makam untuk ziarah kubur. Di desa ini, ziarah biasa dilakukan kaum laki-laki atau bapak-bapak.
PPP Klaim Suara Partai Hilang di Dapil Jatim, Pindah ke Partai Garuda

Sementara itu, ibu-ibu sibuk di dapur menyiapkan makanan seperti nasi, tongseng mi, dan ayam goreng untuk dimasukkan ke dalam bakul (cething dalam bahasa Jawa).
Mobil Mewah Harvey Moeis Nunggak Pajak Ratusan Juta, Ada yang Pakai Nama PT

Ya, di tradisi megengan yang merupakan penanda dimulainya puasa ini, makanan yang disiapkan tidak hanya untuk dimakan keluarga sendiri, melainkan juga untuk dibagi ke tetangga dekat.
Antarasa Buka Cabang di Grand Kota Bintang, Sajikan Menu Nusantara Unggulan

Keriuhan pembagian makanan tersebut dibuka dengan suara kentongan nyaring dari balai desa. Kira-kira pukul tiga sore. Kaum laki-laki berbondong membawa bakul berisi makanan hasih olahan dari dapur rumah masing-masing. Di balai desa itu sebagian besar warga desa berkumpul untuk megengan atau selamatan.

Acara diawali dengan pengumpulan ayam yang sudah dimasak oleh beberapa tetua. Setelah dijadikan satu, ayam tersebut dibagi dua atau tiga bagian yang nantinya dibagi kembali secara merata.

Warga melanjutkannya dengan tahlilan yang dipimpin oleh pemuka agama setempat. Baru setelah itu, disambung dengan pengarahan dari kepala desa untuk menjaga keamanan dan ketertiban desa selama bulan puasa.

Oleh: mohamad_jamburi


Artikel ini diikut sertakan dalam Lomba Tulis Ramadan Unik kanal U-Report berhadiah gadget. Kirimkan juga tulisan tentang tradisi Ramadan di daerah Anda melalui 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya