VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara melakukan negosiasi dengan Petronas agar perusahaan minyak dan gas asal Malaysia itu memasok gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap Tambak Lorok, Semarang.
Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar mengatakan , Pembangkit Tambak Lorok membutuhkan gas sekitar 300 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). "Kami masih membutuhkan gas antara 100 - 180 MMSCFD," kata Fahmi di Jakarta, Senin 23 Maret 2009.
Saat ini, Pembangkit Tambak Lorok baru mendapat komitmen pasokan gas dari Lapangan Kepodang, Jepara sebanyak sebanyak 120 - 200 MMCSFD. Lapangan Kepodang juga milik Petronas. "Karena itu, kami masih perlu tambahan gas," katanya.
Selama ini, Pembangkit Tambak Lorok beroperasi dengan menggunakan bahan bakar diesel (HSD). Namun karena harganya cenderung tinggi, PLN melakukan konversi dengan bahan bakar MFO yang lebih murah.
Rencananya, setelah Petronas mengalirkan gasnya, Pembangkit Tambak Lorok langsung dikonversi lagi ke gas.
37 Penyandang Disabilitas Daftar Rekrutmen Bintara Polri
Rekrutmen Bintara dari kelompok disabilitas merupakan yang pertama kali dilakukan Polri pada tahun ini.
