- REUTERS/ Danny Moloshok
VIVAlife - Tiga promotor, yakni Variant Entertainment, Mirica Entertainment, dan Avant Garde Entertainment akhirnya angkat bicara soal kesimpangsiuran konser Chris Brown di Jakarta. Konser tersebut mulanya dijadwalkan pada 14 September 2013 mendatang.
"Untuk menjawab konser batal atau tidak, kami menarik diri karena kami selaku penyelenggara tidak menerima kejelasan dari pihak manajemen Chris Brown di sana," ujar CEO Variant Entertainment Bambang Setiadi, ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa, 30 Juli 2013.
Seperti diketahui, pada 24 Juli lalu, diselenggarakan konferensi pers untuk mengumumkan konser musik Chris Brown. Namun, selang satu hari dari acara temu media tersebut, Chris Brown melalui akun Twitter pribadinya dengan terang-benderang membantah akan menggelar konser di Indonesia.
Sontak kabar yang didapat para penggemar Brown melalui sosial media ini pun menjadi berita yang cukup heboh. "Dari agent salah koordinasi ke Tina Davis. Padahal Tina Davis sudah tidak menjadi manajer Chris Brown sejak tahun 2012 silam," ujar CEO Avant Garde Entertainment, Bobby Alatas.
Untuk sementara ini, promotor pun menarik diri dan menunggu kejelasan dari pihak agen internasional dan manajemen artis Chris Brown. Mereka juga menon-aktifkan segala promosi terkait konser.
Lebih lanjut promotor mengklaim bahwa belum ada tiket konser yang terjual satupun sehingga tidak ada masyarakat yang dirugikan. Mereka juga menyatakan sebagai pihak yang paling dirugikan atas ketidakjelasan pihak agen internasional dan manajemen artis Chris Brown.
Perwakilan Mirica Entertainment, Milla mengaku pihaknya sangat kecewa dengan kejadian ini. Namun, ia menganggap hal tersebut sebagai sebuah pembelajaran.
"Dengan adanya kejadian ini kami tidak merasa kapok sama sekali untuk mendatangkan artis luar untuk konser di Tanah Air," kata Milla (sj)
Joe Biden Dikecam karena Diam Saat Israel Menghadapi Ancaman Surat Perintah Penangkapan
Benjamin Netanyahu berada di bawah tekanan yang tidak biasa atas prospek surat perintah penangkapan ICC terhadap dirinya dan pejabat Israel lainnya.
