China Ingin Internasionalisasikan Renminbi

VIVAnews - China menghendaki mata uang Renminbi (RNB) akan menjadi mata uang yang bisa dipakai secara luas dalam transaksi internasional. Penggunaan RNB dalam dunia internasional itu dilakukan secara bertahap.

Menurut Gubernur BI Boediono, sebelumnya RNB tidak boleh dipakai untuk penyelesaian transaksi internasional. Namun akhir-akhir ini terdapat beberapa langkah kebijakan yang memungkinkan menggunakan mata uang RNB untuk transaksi keluar.

Dia mencontohkan adanya langkah Dewan Negara RRC pada Desember 2008 yang mengumumkan bahwa RNB digunakan dalam pembayaran perdagangan di antara propinsi mereka yaitu Guangdong, Makau, dan Hongkong. Padahal Makau dan Hongkong adalah daerah di luar Cina. "Itu adalah langkah maju," tuturnya.

Ketentuan lainnya adalah untuk wilayah otonomi khusus Guang Zhi dan Yunan juga diijinkan untuk menggunakan RNB dalam penyelesaian transaksi dengan negara Asean, termasuk Indonesia.

Ketika ditanya apakah RNB bisa digunakan sebagai mata uang internasional, Boediono menjawab kebijakan penggunaan RNB sepenuhnya adalah kebijakan China, "Kita tidak mempunyai wewenang apapun," kata dia.

Semakin banyak penggunaan mata uang negara lain sebagai penyelesaian transaksi akan semakin bagus. Hal itu untuk mengurangi ketergantungan terhadap satu mata uang internasional, yang fluktuasinya tidak bisa diduga. "Jika RMB menjadi mata uang setara dengan mata uang global lainnya, bagi kita cukup baik," katanya.

Timnas Indonesia U-23 Dapat Bonus Rp23 Miliar dari 23 Pengusaha
Jawaban tak terduga seorang anak saat ditanya kenapa tak ingin punya adik

Jawaban Tak Terduga Seorang Anak saat Ditanya Alasan Tak Ingin Punya Adik, Takut Global Warming

Baru-baru ini video menunjukkan sebuah percakapan yang berlangsung antara seorang ibu dan anaknya yang menjadi perbincangan hangat di media sosial terkait global warming.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024