Biaya Investasi Pengembangan Migas Turun

VIVAnews - ReforMiner Institute memprediksi aktivitas eksplorasi dan ekploitasi minyak dan gas bumi tahun depan menurun. Akibatnya, produksi minyak dan gas juga akan berkurang.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Priagung Rakhmanto mengatakan, perusahaan minyak dan gas akan mengetatkan investasi menyusul turunnya harga minyak dunia.

"Pemerintah juga belum dapat menyelesaikan dua pekerjaan yaitu menyederhanakan birokrasi investasi dan memberikan data-data yang matang untuk eksplorasi," ujar dia kepada VIVAnews, di Jakarta, Selasa 21 Oktober 2008.

Menurut Priagung, jika tidak ada faktor-faktor nonfundamental yang berpengaruh secara signifikan, harga minyak mentah dunia pada 2009 bisa berada di kisaran US$ 70-80 per barel.

Guna mendorong industri minyak dan gas dalam negeri, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2007 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu atau di Daerah Tertentu. Sehingga diharapkan banyak industri pengolahan minyak atau kilang minyak yang mendapat insentif pajak.

Di samping itu, dalam dokumen Direktorat Jenderal minyak dan Gas Bumi Departemen Energi, pemerintah juga berencana memberikan insentif kepada badan usaha dalam rangka pembangunan fasilitas dan sarana pengangkutan serta penyimpanan di daerah terpencil serta Kawasan Timur Indonesia, memfasilitasi konsorsium pembangunan kilang dan terminal.

Xavi Hernandez Beber Alasan Bertahan di Barcelona
Ilustrasi serangan jantung

Sebabkan Kematian Mendadak, Waspadai Tanda Aneurisma Aorta

Akan tetapi, pada beberapa keadaan dinding aorta bisa melemah dan akhirnya mengalami penggelembungan. Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat memicu pelemahan tersebut

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024