Sebabkan Kematian Mendadak, Waspadai Tanda Aneurisma Aorta

Ilustrasi serangan jantung
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Aneurisma aorta merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan penggelembungan pada pembuluh darah aorta. Penggelembungan dapat terjadi pada aorta di bagian perut, dada, atau keduanya.

Menguak Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh

Melansir laman Yankes Kementerian Kesehatan, Aorta merupakan pembuluh darah utama dalam tubuh manusia, yang berfungsi mengalirkan darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Aorta memiliki dinding yang tebal, sehingga dapat mempertahankan bentuknya meskipun tekanan darah di dalamnya cukup tinggi. 

Tetapi pada aneurisma aorta, kondisi dinding aorta melemah sehingga tidak dapat menahan tekanan darah di dalamnya, sehingga menyebabkan aorta mengalami penggelembungan. Penggelembungan ini dapat terjadi secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala.

Jangan Malas, Olahraga Bisa Jaga Kesehatan Jantung Hingga Turunkan Risiko Kanker Lho!

Pembuluh aorta yang telah mengalami penggelembungan dapat pecah atau robek. Robeknya pembuluh darah aorta merupakan kondisi gawat darurat yang mengancam nyawa dan harus segera ditangani.

Kenapa Serangan Jantung Terjadi Pada Saat Tidur di Malam Hari?

Tanda dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Aneurisma pecah atau robek (diseksi) akan menimbulkan gejala dan tanda seperti:

  • Nyeri berat dan muncul secara tiba-tiba di perut, dada, rahang, lengan, atau punggung
  • Kepala berkunang-kunang
  • Sulit bernapas
  • Denyut jantung sangat cepat
  • Tekanan darah yang turun mendadak

Secara umum, penyebab aneurisma aorta adalah karena melemahnya dinding pembuluh aorta. Pada keadaan aorta yang normal, aorta memiliki dinding yang tebal dan berguna untuk menahan tekanan darah yang keluar dari jantung. 

Akan tetapi, pada beberapa keadaan dinding aorta bisa melemah dan akhirnya mengalami penggelembungan. Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat memicu pelemahan tersebut, yaitu:

  1. Pengerasan arteri (aterosklerosis)
  2. Penyakit peradangan pada pembuluh darah (vaskulitis), seperti giant cell arteritis dan Takayasu arteritis
  3. Penyakit infeksi, seperti sifilis yang tidak diobati
  4. Cedera pada aorta
  5. Memiliki kebiasaan merokok
  6. Berusia di atas 65 tahun
  7. Menderita hipertensi
  8. Memiliki anggota keluarga yang menderita aneurisma aorta
  9. Berjenis kelamin pria
  10. Menderita penyakit aneurisma di pembuluh darah lain
  11. Menderita kelainan genetik, seperti sindrom Marfan

Pengobatan aneurisma aorta bertujuan untuk mencegah semakin membesarnya aneurisma dan mencegah pecahnya aneurisma. Jika ukuran aneurisma masih kecil dan pasien tidak merasakan gejala apa pun, pasien wajb melakukan kontrol rutin untuk memonitor perkembangan aneurisma.

Namun jika ukuran aneurisma sudah mencapai lebih dari 5,5 cm, dokter akan melakukan operasi oleh dokter bedah vaskular. Operasi juga akan disarankan bagi penderita yang memiliki riwayat diseksi aorta atau sindrom Marfan dalam keluarga, meskipun ukuran aneurismanya masih kecil. 

Berbicara mengenai operasi bedah vaskular, RS Premier Bintaro (RSPB) berkolaborasi dengan BMW Indonesia menyediakan layanan kesehatan premium pengantaran pasien pasca operasi kasus bedah orthopedi dan bedah vaskular.

Terobosan ini dilakukan bukan hanya semata untuk memberikan kemewahan, tapi menitikberatkan pada kenyamanan pasien. Dengan patient experience yang baik, diharapkan rumah sakit dapat mengukur aspek yang dianggap penting oleh pasien,sehingga pelayanan yang disediakan tidak hanya berorientasi pada kepentingan rumah sakit tetapi juga mengutamakan kepentingan pasien atau pasien sentris. Pengukuran ini merupakan strategi pengembangan mutu pelayanan yang tentunya berujung pada kepuasan pasien.

“Dengan terciptanya patient experience yang baik selama dalam proses patient journey, pasien tidak hanya mendapatkan perawatan medis namun juga merasakan kenyamanan dan support menyeluruh dalam proses penyembuhan dan pemulihannya. Hal ini sangat penting tidak hanya bagi pasien dan Rumah Sakit agar dapat meningkatkan loyalitas pasien,” kata CEO RS Premier Bintaro, dr. Martha M.L. Siahaan, SH., MARS, MH.Kes dalam keterangannya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya