VIVAnews - Gubernur Bank Sentral China, Zhou Xiaochuan, mengusulkan penerbitan mata uang global baru yang dikelola Dana Moneter Internasional (IMF). Menurut Zhou, mata uang global baru itu akan membuat pemerintah negara-negara berkembang dapat mengelola ekonomi mereka dengan lebih efisien.
"Krisis finansial global telah mengungkap bahaya dari menggantungkan diri kepada mata uang sebuah negara untuk melakukan transaksi internasional," kata Zhou dalam sebuah artikel yang terbit di laman resmi Bank Rakyat China, Senin 23 Maret 2009, seperti dimuat laman stasiun televisi Al Jazeera.
Dia menyatakan mata uang baru ini dapat membuat pemerintah mengelola ekonomi mereka lebih baik karena nilainya tidak akan terpengaruh kebijakan keuangan dan perdagangan satu negara saja. Zhou tidak menyebut mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di dalam artikel itu. Namun mayoritas perdagangan dan finansial dunia dilakukan dengan dolar AS.
Zhou menyatakan bahwa sebuah langkah pembaruan kreatif terhadap sistem moneter internasional sangat diperlukan untuk mengatasi krisis finansial. Langkah itu dapat terwujud melalui cadangan mata uang internasional (international reserve currency).
"Sebuah cadangan mata uang internasional yang dikelola institusi global dapat menciptakan dan mengawasi kondisi likuiditas global sehingga mengurangi resiko krisis," kata Zhou.
Mata uang ini bergerak berdasarkan keputusan 185 negara anggota IMF. Negara yang memiliki jumlah cadangan aset internasional, biasa disebut hak undian istimewa (SDRs), lebih banyak mendapat kesempatan lebih besar untuk mempengaruhi pergerakan mata uang ini.
"Mata uang baru ini juga sebaiknya digunakan untuk perdagangan, investasi, harga komoditas, dan portofolio perusahaan," ujar Zhou.
Tulisan Zhou ini keluar menjelang konferensi tingkat tinggi (KTT) kelompok G 20 di London, 2 April mendatang. Fokus KTT tersebut antara lain mencari cara mengatasi krisis ekonomi global.
Dalam pertemuan itu, China berencana mengusulkan agar negara berkembang diberi lebih banyak peran dalam sistem keuangan global dan melakukan terobosan untuk mengakhiri sistem keuangan yang didominasi dolar AS dan pemerintah Barat.
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Paint with Love Episode 5-6 : Cemburu dan Saudara Tiri
Olret
11 menit lalu
Episode ini akhirnya mengungkap hubungan antara Maze dan Nueng. Ternyata mereka saudara tiri! Meski tidak disebutkan secara eksplisit, cerita tersebut menyiratkan
Timnas Indonesia U-23 akan bertanding melawan Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Pertandingan tersebut dikabarkan akan dipimpin oleh wasit asal China. Indonesia vs Uzbe
SMKN 64: Membanggakan, Dua Siswi Raih Juara Pertama di Kejuaraan Karate dan Taekwondo Kemenpora RI
Wisata
21 menit lalu
Syifa Meylani Putri dan Khairunnisa Afifah, dua orang siswi SMK Negeri 64 Jakarta, mengukir prestasi membanggakan dengan meraih juara pertama dalam Kejuaraan Kemenpora
Usai menonton pertandingan tersebut, STY menilai salah satu rahasia atau kunci keganasan Timnas Uzbekistan di Piala Asia U23 ini adalah transisi cepat mereka.
Selengkapnya
Isu Terkini