VIVAnews - Polres Bandung, Jawa Barat, menggelar rekonstruksi pembunuhan atas Franciesca Yofie, Kamis 22 Agustus 2013. Penyidik akan menggunakan boneka peraga (manekin) untuk menggantikan Sisca.
"Pengganti korban itu manekin memakai wig," kata Kasubag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Rosdiana.
Dia menambahkan, wig atau rambut palsu itu dilem ke kepala boneka sebelum rekonstruksi. "Lalu, ada kayu ditempel di bagian tangan," kata dia. Tapi, Rosdiana mengaku tidak mengetahui teknis penggunaan manekin dalam rekonstruksi tersebut.
Rencananya, penyidik akan menggelar rekonstruksi di enam titik. Kepala Bagian Operasi Polrestabes Bandung, AKBP Diki Budiman, sebelumnya mengatakan, polisi akan menghadirkan kedua tersangka, yaitu Wawan dan Ade.
Adapun keenam lokasi rekonstruksi itu adalah rumah tersangka di Jalan Sukagalih, pos keamanan di Jalan Setra Indah --tempat kedua korban merencanakan aksinya. Selanjutnya, indekos korban di Jalan Setra Indah Utara III --tempat Sisca dijambret, dan jembatan Jalan Cipedes Tengah --tempat korban jatuh dan rambut terlilit gir motor.
Selain itu, rekonstruksi dilakukan di lokasi penemuan korban di Jalan Cipedes Tengah, dan Jalan dr Junjunan dekat Sungai Citepus --tempat pelaku membuang golok serta helm penuh darah milik Ade.
Diki memprediksi, proses reka ulang ini akan menyedot perhatian warga. Polisi tidak akan melarang warga untuk menonton, namun akan memberikan batasan-batasan, sehingga kehadiran mereka tak mengganggu rekonstruksi.
Sisca (34) tewas mengenaskan setelah diseret dua orang berhelm full face, Senin 5 Agustus lalu, sejauh 800 meter. Selain luka di sekujur tubuh, Sisca juga menderita luka bacokan di bagian kepala.
Kedua tersangka mengaku tak sengaja menyeret Sisca, karena rambut korban tersangkut di gir motor. Mereka mengaku, semula hanya ingin menjambret Sisca.
Namun, keterangan para tersangka berlawanan dengan sejumlah saksi di lapangan. Menurut saksi, Sisca diseret oleh salah satu pelaku. (art)
Mengenal Tantrum Manipulatif dan Tantrum Frustasi pada Anak, Para Orang Tua Harus Tahu
Orang tua tidak perlu khawatir karena tantrum anak adalah hal yang wajar. Orang tua dapat mengatasi tantrum anak dengan benar melalui identifikasi jenis tantrum.
