BI: Pelemahan Rupiah Cerminan Fundamental Ekonomi

Menteri Keuangan Agus Martowardojo memenuhi panggilan KPK
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro A
VIVAnews
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Caleg PDIP Ikut Sidang di MK via Daring
- Pelemahan nilai tukar rupiah semakin mengkhawatirkan, beberapa kebijakan yang telah di tempuh Bank Indonesia (BI) dan pemerintah ternyata tidak langsung membawa dampak yang signifikan di pasar keuangan.

Laba Bersih Medco Energi Kuartal I-2024 Turun 11 Persen, Ini Pemicunya

Hari ini, Jumat 6 September 2013, rupiah diperdagangkan hampir menyentuh level Rp12.000/US$ pada sejumalh bank. Seperti PT Bank Central Asia Tbk (BCA), dalam situsnya menjual rupiah di level Rp 11.950/US$, namun untuk kurs beli rupiah bertahan di level Rp11.450/US$.
Usai Berhubungan Badan, Arif Tolak Permintaan Jasad Wanita dalam Koper untuk Dinikahi


Gubernur BI, Agus Martowardojo, menjelaskan, terpuruknya nilai tukar menggambarkan situasi perekonomian Indonesia.


"Kalau kondisi yang melemah bahkan sampai di kisaran
year to date
sekitar 11 persen, itu adalah cerminan daripada fundamental ekonomi kita," ujar Agus di Gedung BI, Jakarta.


Menurut Agus, pelemahan rupiah yang terjadi beberapa hari terakhir memang disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah membengkaknya defisit neraca perdagangan. Hal inilah yang ditengarai telah menimbulkan respon negatif di pasar keuangan.


Namun, Agus menambahkan, pemerintah bersama Bank Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mengurangi pelemahan rupiah. Misalnya, kebijakan untuk memulai pemanfaatan biodiesel bahan bakar solar dalam rangka menurunkan ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) yang diimpor.


"Secara jangka menengah dan panjang, ini memperbaiki produksi ataupun distribusi. Kemudian pemerintah merespon. Saya meyakini ini akan membawa arah inflasi yang lebih terkendali," kata Agus.


Selain itu, Agus menambahkan, angka inflasi bulan Agustus lalu sebesar 1,12 persen yang lebih rendah dari bulan sebelumnya, adalah satu bukti bahwa saat ini ekonomi Indonesia sedang menuju arah perbaikan. BI pun akan terus melakukan pengawasan dan mengantisipasi jika ada spekulan yang memanfaatkan pelemahan nilai tukar. "Kami harapkan akan membawa situasi yang lebih stabil," kata Agus.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya