Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 7,25 persen akan memicu bank menyesuaikan suku bunga kredit. Namun, Direktur Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk, Arwin Rasyid, Senin 16 September 2013, menilai, kenaikan BI Rate berdampak positif bagi industri perbankan.
Dengan kenaikan tersebut, ia berpendapat, bank akan berhati-hati dalam menyalurkan kredit. "Ini langkah bagus, karena BI melakukan langkah
cooling down
," kata Arwin di Gedung Graha CIMB Niaga, Jakarta.
Bank CIMB Niaga, Arwin melanjutkan, telah menaikkan suku bunga kredit pada bulan lalu. Namun, kenaikan tersebut bervariasi sesuai dengan jenis dan sektor kreditnya.
"Ada yang 0,5 persen dan 4 persen. Memang tidak merata, karena bank melihat semua bisnis," jelasnya.
Arwin menambahkan, terkait penyesuaian bunga kredit tersebut, Bank CIMB Niaga juga mengoreksi pertumbuhan kredit pada 2013. Jika awalnya perseroan menargetkan kredit tumbuh 15 persen, sekarang direvisi menjadi 10 persen.
"Kami harus realistis, karena BI Rate naik, maka akan
slowdown
. Ada aturan ketat soal LTV
(loan to value)
serta KKB (kredit kendaraan bermotor), juga membuat daya beli menurun. Dan kami sudah antisipasi itu," ungkapnya.
Poin Xtra
Sementara itu, hari ini, Bank CIMB Niaga meluncurkan program
reward
terbarunya, yakni Poin Xtra untuk meningkatkan loyalitas nasabah dalam transaksi.
Poin Xtra adalah bentuk penghargaan komprehensif bagi nasabah atas seluruh aktivitas perbankan yang dilakukan. Program ini menggantikan
reward
sebelumnya, yakni Poin Cinta.
"Caranya hampir sama seperti menambah saldo tabungan," kata Arwin.
Dia menjelaskan, nasabah tabungan yang memiliki kartu kredit CIMB Niaga juga bisa mengumpulkan Poin Xtra setiap transaksi Rp5.000. Selain itu, poin bisa diperoleh untuk setiap pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan mobil (KPM).
Hingga Juni 2013, jumlah tabungan yang dihimpun perseroan mencapai Rp34,48 triliun, atau tumbuh 12 persen dari periode sama tahun lalu. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ada yang 0,5 persen dan 4 persen. Memang tidak merata, karena bank melihat semua bisnis," jelasnya.