Sumber :
- huffpost.com
VIVAnews
- Lebah pembunuh mengamuk di China. Setidaknya sudah ada 28 orang tewas dan ratusan orang luka berat akibat dari serangan lebah yang datang tiba-tiba.
Melansir
The Christian Science Monitor
, Kamis 3 Oktober 2013, pejabat di pemerintahan China sudah memperingatkan warganya untuk menghindari melalui jalan di sekitar ladang dan hutan Provinsi Shaanxi, China.
Hornet juga mampu terbang sampai pada ketinggian 100 kilometer dengan kecepatan rata-rata 40 km per jam.
Sebagian besar serangan lebah hornet terjadi Provinsi Shaanxi. Berdasarkan laporan dari
South China Morning Post
, satu orang korban sengatan menderita gagal ginjal akut dan mengaku dikejar oleh lebah hornet sejauh 200 meter.
Sementara seorang wanita berusia 55 tahun, dilaporkan telah disengat lebah hornet sebanyak 200 kali. Akibatnya wanita itu harus dirawat selama satu bulan di rumah sakit.
Dilaporkan
The Guardian
, alasan dari serangan lebah hornet itu ada beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor cuaca panas di China yang menyebabkan lebah hornet berkembang biak dengan baik.
"Pasien yang terkena lebih dari 10 sengatan lebah hornet harus mendapat perhatian medis. Sedangkan pasien yang terkena lebih dari 20 sengatan membutuhkan perawatan medis yang sangat serius," kata Direktur Ankang (Shaanxi) Disease Control Centre.
Saat ini beberapa rumah sakit di provinsi Shaanxi telah menyiapkan tim medis yang khusus untuk mengobati pasien yang terkena serangan lebah hornet. Petugas pemadam kebakaran juga telah mengamankan 300 sarang lebah hornet untuk menghindari korban meninggal dan cedera terus bertambah. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hornet juga mampu terbang sampai pada ketinggian 100 kilometer dengan kecepatan rata-rata 40 km per jam.