Gubernur Papua Jamin Keamanan Jurnalis Asing

Aksi unjuk rasa jurnalis Papua mengutuk kekerasan pada jurnalis Paser TV
Sumber :
VIVAnews - Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe berjanji akan membuka akses seluas-luasnya bagi wartawan dan LSM asing yang ingin melakukan peliputan di Bumi Cenderawasih. Dia juga akan menjamin keamanan mereka selama berada di Papua.
Usai Mendarat di Bandara Madinah, Ini Alur Kedatangan yang Dilakukan Jemaah Haji

"Kenapa tidak bisa, wartawan asing silahkan masuk ke Papua, tidak ada yang perlu ditutup-tutupi, karena itu hanya akan menimbulkan pertanyaan saja," ujar Lukas Enembe kepada wartawan, Rabu 9 Oktober, usai kembali dari lawatannya ke Amerika Serikat.
TNI AL dan Angkatan Laut Singapura Gelar Latihan Memburu Ranjau Laut di Perairan Kepri

Dengan datang ke Papua, lanjutnya, mereka bisa menginformasikan tentang kemajuan yang sudah dicapai selama ini. "Selain melihat kemajuan yang sudah ada, mereka juga dapat menginformasikan, bahwa Papua daerah aman," katanya.
Pertamina dan ExxonMobil Teken Kerja Sama Pengembangan Carbon Capture Storage

Ia mengatakan, dengan kehadiran jurnalis dan LSM asing di Papua, dan bisa melihat kondisi riil secara langsung, maka itu akan menunjukan perubahan yang luar biasa. "Silahkan datang, Papua, terbuka kepada siapapun," katanya.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, mengaku sangat
mendukung terbukanya akses bagi jurnalis ataupun organisasi non-pemerintah (LSM) asing yang akan melakukan kunjungan  ke Papua. Namun, dia  mengkhawatirkan masalah keamanan di provinsi paling timur Indonesia ini.

AJI Kota Jayapura mengklaim hingga saat ini pemerintah Indonesia masih
mempersulit akses jurnalis asing untuk melakukan peliputan di Papua.

Jika ada akses para jurnalis, membutuhkan waktu hingga 3 bulan atau lebih. Pemerintah Indonesia bahkan tidak memberikan reaksi nyata, entah itu melarang atau memperbolehkan para jurnalis asing masuk ke Papua. (eh)
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni

Soal Kecelakaan Bus Putera Fajar, Sahroni: Semua Pihak Terkait Harus Tanggung Jawab

Sopir bus Trans Putera Fajar yang bernama Sadira (51) sudah ditetapkan sebagai tersangka karena mengetahui ada masalah pada fungsi rem namun tetap melakukan perjalanan.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024