Fed Beri Sinyal Pangkas Stimulus, Bursa Asia Merosot

Pialang sedang mengamati pergerakan saham di Tokyo Stock Exchange
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews - Indeks saham utama Asia merosot pada awal perdagangan Rabu 13 November 2013, karena investor didera sentimen Federal Reserve Amerika Serikat yang memberikan sinyal akan mengurangi stimulus pembelian obligasinya.
Terpopuler: Fuji Diramal Berjodoh dengan Mayor Teddy, Rizky Nazar Tegaskan Tak Ada Orang Ketiga

Presiden Fed Atlanta, Dennis Lockhart, seperti dikutip dari laman Reuters, mengatakan bahwa program pelonggaran kuantitatif bank sentral dimungkinan terjadi pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) berikutnya, 17-18 Desember mendatang.
Mengenal Tantrum Manipulatif dan Tantrum Frustasi pada Anak, Para Orang Tua Harus Tahu

"Ada bahaya bagi reli pasar saham global, karena pertemuan FOMC yang akan digelar Desember semakin dekat," kata Andrew Wilkinson, kepala riset di Miller Tabak.
Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Tradisional, Modern, dan Ramah Lingkungan

"Investor ekuitas harus memantau, bagaimana pasar negara berkembang menghadapi eskalasi tapering off (pengurangan stimulus), menyusul laporan tenaga kerja AS Oktober lalu yang sehat," ujar dia, dalam risetnya.

Indeks saham patokan Asia Pasifik di luar Jepang, MSCI dibuka turun sekitar 0,2 persen. Indeks utama Australia, S & P/ASX 200 juga melemah sekitar 0,2 persen pada awal perdagangan hari ini.

Uang dolar AS
Sementara itu, mata uang dolar AS terhadap Yen Jepang berhasil naik sekitar 0,1 persen pada posisi 99,66 yen, setelah menguat ke level 99,79 yen pada perdagangan Selasa, level terkuat sejak 13 September 2013 lalu. 

Sedangkan mata uang euro terhadap dolar AS hampir mendatar, tidak jauh di atas level terendah yang tercapai pekan lalu, ketika didera aksi jual akibat Bank Sentral Eropa memotong suku bunga utamanya pada level terendah di 0,25 persen. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya