Bencana Situ Gintung

Anak-anak Berjubel di Trauma Center Kak Seto

VIVAnews - Bencana Situ Gintung menyisakan trauma mendalam bagi para korban. Mereka kehilangan keluarga, dan harta benda hanya dalam hitungan detik.

Membaca situasi itu, Departemen Sosial bekerja sama dengan Komisi Nasional Perlindungan Anak membuka trauma center 'Pondok Anak Ceria' di pengungsian Wisma Kertamukti, sekitar satu kilometer dari lokasi bencana, mulai Jumat 3 April 2009.

Dipimpin langsung Ketua Komnas Perlindungan Anak, Seto Mulyadi, belasan psikolog merangkul anak-anak di sekitar posko pengungsian. Mereka mengajak para anak usia SD itu berkegiatan positif seperti menyanyi, bermain, dan menggambar. 

Anak-anak korban bencana pun terlihat sangat riang di trauma center Kak Seto. "Beruntung anak-anak ini pemulihannya cukup cepat," kata Kak Seto, yang rumahnya turut porak-poranda diterjang banjir Situ Gintung.

Kegiatan pemulihan trauma psikologis semacam ini juga telah dibuat di posko pengungsian Universitas Muhammadiyah Jakarta. Bantuan semacam ini sangat penting agar anak-anak tak trauma dengan pengalaman kelam.

Jebolnya tanggul Situ Gintung pada 27 Maret lalu mengakibatkan sekitar 1.000 warga kehilangan tempat tinggal. Peristiwa itu juga merenggut sedikitnya 100 korban jiwa. Sementara puluhan korban masih dinyatakan hilang.

Bung Towel Yakin Timnas Indonesia Menang dari Uzbekistan: Asal Gak Kebobolan Duluan
Ilustrasi anak pakai kacamata/main gadget.

Pentingnya Menetapkan Batasan Gadget pada Anak, Para Orang Tua Harus Tahu

Kecanduan gadget pada anak memang menjadi masalah yang meresahkan bagi orang tua. Hal ini dapat berakibat buruk pada tumbuh kembang dan emosional anak.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024