Apakah Pariwisata Akan Hancurkan Dunia?

Ilustrasi pulau.
Sumber :
  • Baros

VIVAlife - Pariwisata tengah berkembang di berbagai belahan bumi. Tidak hanya mereka yang berkantong tebal yang mampu melakukan perjalanan menjelajahi dunia. Mereka yang berkantong pas-pasan pun bisa melakukan perjalanan dengan menjadi seorang backpacker.

Deretan negara Ini Ternyata Miliki Jumlah Janda Terbanyak di Dunia

Bicara tentang objek wisata, dilansir CNN, Sabtu 4 Januari 2013, tidak hanya terkait dengan tempat-tempat yang telah melegenda. Banyak orang justru jauh-jauh menjelajahi rimba Afrika atau pulau-pulau terpencil di Indonesia untuk eksotika dan berbagai hal yang masih otentik.

Dari mulut ke mulut cerita tentang daerah-daerah terpencil tersebut menyebar ke seluruh dunia. Hasilnya, tempat-tempat itu ramai dikunjungi wisatawan.

Sayangnya, pengaruh wisatawan begitu besar terhadap masyarakat setempat. Banyak hal-hal yang harusnya dijaga kemudian tergerus dan bahkan hilang seperti kebudayaan, kelestarian alam, juga sampah yang menggunung sebagai limbah kunjungan wisata.

Terpopuler: Fuji Diramal Berjodoh dengan Mayor Teddy, Rizky Nazar Tegaskan Tak Ada Orang Ketiga

Fenomena tersebut kemudian mengetuk hati seorang antropolog asal Amerika, Pegi Vail untuk membuat sebuah film dokumenter. Film yang dibuat dalam waktu satu dekade tersebut menunjukkan bagaimana dampak pariwisata jika berada di luar kendali.
 
“Ini mengejutkan saya bagaimana kecilnya wisatawan berpikir tentang peran mereka dan bagaimana kecilnya suara penduduk lokal yang kami dengar (di area yang terkena dampak pariwisata),” kata Veil seperti dilansir dari CNN.
 
Film berjudul “Gringo Trails” menelusuri jalur-jalur wisata yang dilalui oleh wisatawan di seluruh dunia. Film tersebut merupakan film pertama Vail yang bekerja sebagai direktur asosiasi dari Center for Media, Culture and History di New York University.

Veil menyarankan bagaimana wisatawan seharusnya melakukan perjalanan agar tidak merusak lokalitas daerah setempat. “Pelajaran apa yang boleh dan tidak boleh. Jika seseorang mengatakan ‘jangan bertelanjang di pantai’ maka jangan bertelanjang di pantai,” kata Veil.

Mengenal Tantrum Manipulatif dan Tantrum Frustasi pada Anak, Para Orang Tua Harus Tahu

“Gringo Trails” telah dirilis pada November 2013 di Amerika Utara dan kini tengah diputar di berbagai festival di dunia. Maret mendatang film tersebut akan di putar di Sebastopol Documentary Festival di California dan di Washington, DC, dalam sebuah ajang Environmental Film Festival.

Kelana Wastra Fashion Fest 2024

Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Modern dan Tradisional dalam Sembilan Inspirasi Busana

Kelana Wastra Fashion Fest 2024, yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN di Sarinah Jakarta, pada 25 April hingga 28 April 2024 menjadi ajang bagi para desainer untuk

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024