Hayono Isman: Demokrasi Indonesia Kalahkan Amerika

Ketua Panitia Pelaksana Tafisa Games 2016
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Hayono Isman, Rabu 22 Januari 2014, menyatakan Pemilu Presiden 2014 merupakan peristiwa yang luar biasa bagi bangsa ini. Bahkan Hayono menilai, momentum tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di dunia.


"Demokrasi kita mengalahkan Amerika. Presiden yang terpilih berdasarkan suara terbanyak," kata Hayono dalam satu diskusi di Universitas Al Azhar, Jakarta.


Menurut Hayono, di Amerika Serikat, negara bagian yang penduduknya kecil seperti Ohio dapat menentukan siapa kandidat yang memenangkan jabatan presiden. Sedangkan, di Indonesia tidak. Karena, setiap orangĀ  mempunyai peran yang menentukan.
Terpopuler: 6 Pemain Bidikan Inter Milan, Pengakuan Pelatih Korsel Usai Dihajar Indonesia


Resep Sempol Ayam Lezat ala Penjual Depan SD, Mudah Dibuat Pastinya Bikin Nagih
"Ini pilihan di era reformasi untuk memperbaiki kesalahan masa lalu. Seorang presiden yang (kemungkinan) dipilih dua kali, sangat demokratis," ujarnya.

Gempa Garut Terasa hingga Bandung, BMKG: Jenis Menengah dan Tak Berpotensi Tsunami

Peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat itu menjelaskan, bangsa Indonesia memilih sistem pemilihan terbuka itu karena belajar dari masa lalu. Dia menunjukkan, sejarah pergiliran kekuasaan negara diwarnai dengan tragedi yang tidak menguntungkan rakyat secara keseluruhan.


"Presiden pertama Soekarno lengser karena tragedi. Presiden kedua Soeharto juga mundur karena tragedi politik. Kalau kita cermati sangat merugikan bangsa Indonesia. Tragedi politik menghambat pembangunan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya