Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVAnews -
Bencana yang terjadi di Indonesia belakangan ini disebut karena lokasi negara ini yang terletak di mahkota Cincin Asia Pasifik dan diapit dua benua. Dalam sejarah tercatat, bencana alam yang terjadi di Indonesia bahkan mampu mempengaruhi bumi dan seisinya.
Hal ini disampaikan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Pratikno, di Yogyakarta Sabtu, 25 Januari 2014. Dia mengatakan, salah satu bencana terbesar yang pernah tercatat terjadi di Indonesia adalah letusan Gunung Toba 73.000 tahun lalu. Sebanyak 2.800 kilometer dimuntahkan oleh gunung ini.
"Bencana ini mampu mempengaruhi suhu bumi selama hampir satu dekade. Kalderanya menciptakan Danau Toba seperti yang kita lihat sekarang," kata Pratikno.
Bencana lainnya adalah letusan Gunung Tambora tahun 1815 yang menghancurkan tiga kerajaan, Tambora, Pekat, dan Sanggar di Nusa Tenggara Barat. Debu vulkanik dan gas belerangnya diterbangkan ke seluruh dunia sehingga menurunkan suhu global 3 derajat celcius.
Peristiwa itu menyebabkan negara di belahan utara dan selatan tidak mengalami musim panas dan munculnya gagal panen di Eropa dan Kanada satu tahun kemudian. “Ini adalah sejarah kelaparan paling besar di Eropa dan dunia yang terjadi waktu itu,” jelasnya.
Baca Juga :
Dikritik karena Biarkan Istrinya Tinggal Serumah dengan Pria Lain, Adipati Dolken: Dia Senang
“Jangan sampai karena kekayaan alam kita menjadi bangsa yang tidak inovatif. Karena miskinnya alam, Korea jadi bangsa yang kreatif. Belajar dari bencana ini, kita bisa menjadi bangsa yang tangguh dan kreatif memanfaatkan potensi alam kita dan bencana yang datang silih berganti,” tandasnya
Lebih lanjut Pratikno mengatakan bencana yang melanda berbagai belahan daerah di Indonesia akhir–akhir ini, seperti erupsi gunung berapi, banjir, tanah longsor menuntut tindakan respon cepat pemerintah dan solidaritas dari semua elemen masyarakat.
“Kita harapkan pemerintah bergerak cepat merespon ini, tidak terjebak pada mekanisme kerja yang biasa-biasa saja di tengah situasi yang luar biasa,” tandasnya
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Jangan sampai karena kekayaan alam kita menjadi bangsa yang tidak inovatif. Karena miskinnya alam, Korea jadi bangsa yang kreatif. Belajar dari bencana ini, kita bisa menjadi bangsa yang tangguh dan kreatif memanfaatkan potensi alam kita dan bencana yang datang silih berganti,” tandasnya