Bondan Winarno: Saya Caleg Dhuafa

Media Visit Partai Gerindra ke VIVA.co.id
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Pengamat kuliner, Bondan Winarno, merogoh Rp400 juta dari kocek pribadinya untuk maju sebagai calon legislatif Partai Gerindra Daerah Pemilihan DKI Jakarta II. Dengan modal terbatas itu, Bondan memilih berkampanye dengan cara 'menjemput bola', yakni menemui masyarakat pemilih saat car free day berlangsung.
Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Guinea: Mereka Sangat Tangguh

"Saya ini caleg dhuafa, duit tidak banyak. Di car free day, saya bagi-bagi goody bag, dan mereka bilang kok nggak ada amplopnya. Bukan saya takut, tapi saya tidak punya uang," ujar Bondan dalam diskusi "Memotret Komunikasi Politik Para Caleg Menuju Pemilu 2014" di Jakarta, Rabu 12 Maret 2014.
Ngeri, Slovakia Terima 1.100 Ancaman Bom dalam Sehari

Bondan yang mempunyai misi mewujudkan Indonesia bergizi ini melabuhkan pilihannya kepada Partai Gerindra karena merasa memiliki visi dan misi yang sama dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
26 Negara Uni Eropa Minta Netanyahu Hentikan Rencana Serangan Darat di Rafah

"Saya pernah menawarkan program saya ke pemerintah dan partai besar tapi dicuekin. Mendadak satu tahun lalu Pak Prabowo ngetwit tentang sumber daya manusia dan gizi. Saya pikir, nah ini dia calon pemimpin yang memahami isu saya dan isu itu yang ingin saya perjuangkan. Jadi saya langsung kirim email dan langsung disambut," ungkap dia.

Bondan mengakui memiliki beberapa kendala saat maju sebagai Caleg. Pertama, masyarakat lebih mengenal namanya sebagai Bondan Winarno, padahal nama asli Bondan adalah Bondan Haryo Winarno.

Masalah kedua adalah stigma negatif terhadap artis. "Status artis tidak menguntungkan karena ketika saya bilang saya nyaleg, mereka berfikir artis itu bodoh. Apalagi mereka tidak tahu profesi saya sebelum berkecimpung di kuliner," kata dia.

Tim sukses

Atas keraguan masyarakat itu, Bondan memilih cara berbeda dalam berkampanye. Pria yang akrab dengan jargon "maknyus" itu selalu menyambangi rumah-rumah makan setiap jam makan siang dan malam, dan memperkenalkan program gizi pada acara car free day.

"Anda tidak akan menemukan baliho saya karena saya akan dihujat karena saya dulu orang lingkungan," ujar Bondan.

Selain berkampanye langsung, Bondan juga memanfaatkan media sosial. Pria plontos itu mempunyai dua orang tim sukses, dan koordinator lapangan untuk setiap acara yang ia selenggarakan.

"99 Persen jawaban di Twitter saya jawab sendiri. Kalau Facebook page itu 99 persen admin yang jawab, saya hanya 1 persen," ungkap dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya