Sumber :
- postgradproblems.com
VIVAlife
- Gegap gempita pernikahan Indonesia selalu mengakar pada warisan budaya. Mulai konsep adat, busana, sampai penganan yang disajikan. Kini, ada satu lagi eksotisme budaya yang merasukinya.
Melihat tren, mulai banyak pernikahan yang diselenggarakan di situs-situs budaya. Gedung, aula hotel, dan tempat ibadah bukan lagi satu-satunya yang bisa menjadi saksi pengikatan janji suci.
Tazbir, Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemenparekraf mendukung dijadikannya daerah-daerah tertentu sebagai
wedding destination
. Warisan budaya tak lagi hanya akan menghiasi foto prapernikahan maupun bulan madu, melainkan juga turut mengukir kesan bahagia dari pasangan pengantin.
“Banyak
heritage sites
yang bisa dijadikan pilihan,” katanya pada
VIVAnews
, usai membuka acara Gebyar Pernikahan Indonesia di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta, Jumat, 18 April 2014.
Ia menilai, Indonesia menyimpan banyak potensi wisata daerah. Jika para sineas film bisa membidiknya sebagai lokasi syuting, seharusnya calon pengantin pun bisa memanfaatkan potensi-potensi itu.
“Menikah di pinggir pantai, di candi, bisa mulai dilakukan. Memang agak mahal, karena itu disukai orang asing. Tapi bukan berarti orang Indonesia sendiri tidak bisa,” katanya melanjutkan.
Ia mengakui, Kemenparekraf memang belum merilis brosur khusus soal daerah dan situs budaya mana saja yang bisa menjadi destinasi bagi pernikahan dan bulan madu. Namun, ia optimistis bisa terwujud. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
wedding destination