Regional Menguat, Rupiah 10.750/US$

VIVAnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sore ini kembali menguat. Di papan transaksi Bloomberg, rupiah menguat 100 poin ke 10.750/US$. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia berada pada 10.695/US$.

Tren penguatan juga tidak hanya terjadi pada rupiah. Sejumlah mata uang Asia Pasifik juga turut menguat. Yen Jepang menguat 0,7 persen ke 98,64/US$. Dolar Singapura juga naik 0,11 persen ke 1,49/US$. Bahkan dolar Australia menguat hingga 1,09 persen ke 0,721/US$.

Menurut Emmanuel Krisnijayanto, dealer valas PT Bank CIMB Niaga Tbk, sentimen positif masuknya dana asing ke pasar saham domestik menjadi katalis penguatan rupiah. "Buktinya pasar regional melemah bursa domestik menguat," katanya.

Gubernur Bank Indonesia Boediono mengatakan, penguatan rupiah disebabkan membaiknya kondisi perekonomian global. Sentimen ini antara lain, pelaksanaan Pemilihan Umum yang aman.

Bahkan Boediono memprediksi hingga akhir tahun rupiah diperkirakan akan terus menguat. Tentunya, jika didukung dengan suasana dalam negeri membaik. "Kami akan mengawal rupiah agar volatilitasnya bisa terjaga," katanya.

Sedangkan Deputi Gubernur Senior BI Miranda Goeltom menjelaskan, penguatan rupiah dikarenakan adanya arus dana yang masuk. Indonesia mempunyai pertumbuhan ekonomi yang lebih bagus dibanding negara sekitar. Dia mencontohkan Singapura pertumbuhan ekonominya negatif 9 persen.

Terpopuler: Teuku Ryan Tulis Pesan Haru Buat Anak dan Respons Ammar Zoni, Irish Bella Dijodohkan
Ilustrasi cuaca panas

Terpopuler: Menguak Manfaat Ajaib Buah Manggis hingga 5 Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem

 Kanal Lifestyle VIVA.co.id, pada hari Kamis, 2 Mei 2024, memiliki empat artikel terpopuler dengan jumlah pembaca paling tinggi. Artikel apa saja? Yuk simak!

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024