Sumber :
- ANTARA FOTO/Teresia May
VIVAnews
- Status gunung Merapi yang dinaikkan dari normal aktif ke waspada dipastikan tidak akan mengganggu jalannya ujian nasional (UN) bagi pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat yang berada di lereng Merapi.
"Semua pelajar SMP yang akan melaksanakan UN pada hari Senin 5 Mei 2014 hingga Rabu 8 Mei 2014 tetap berjalan normal," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Arif Haryono, Minggu 4 Mei 2014.
Menurutnya, pada erupsi 2010 yang lalu, terdapat tiga sekolah tingkat SMP gagal menyelenggaraan UN. Namun, tiga sekolah tersebut telah dibangun kembali di tempat yang aman dan selalu ada mitigasi bencana erupsi Merapi.
"Pelajar di 3 SMP tersebut saat ini dapat nyaman dan aman mengerjakan soal UN," ujarnya.
Sekretaris II Sekretariat UN DIY, Bakhtiar Nur Hidayat, mengatakan sebanyak 46.560 siswa dari 521 SMP dan MTs di DIY akan mengikuti UN. Namun, tidak semua sekolah tersebut menyelenggarakan ujian sendiri karena jumlah siswa peserta UN di tempatnya kurang dari 20.
"Untuk mengurusi UN ini terdapat terdapat 66 kelompok kerja (pokja) di seluruh DIY yang akan mengurus perihal UN SMP, ditambah lima pokja setiap kota/kabupaten untuk UN Kejar Paket B," ujarnya.
"Pengawasan soal dari percetakan, penyimpanan, serta distribusi dilakukan bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan pihak kepolisian setempat. Sementara saat pelaksanaan UN, LPMP akan melakukan pengawasan di sejumlah sekolah saja sebagai
sampling
," katanya. (one)
Halaman Selanjutnya
"Untuk mengurusi UN ini terdapat terdapat 66 kelompok kerja (pokja) di seluruh DIY yang akan mengurus perihal UN SMP, ditambah lima pokja setiap kota/kabupaten untuk UN Kejar Paket B," ujarnya.