Sumber :
- REUTERS/Edgard Garrido
VIVAnews
- Para astronom menemukan teori baru bahwa bulan terbentuk karena tabrakan sebuah planet dengan bumi. Temuan ini diyakini setelah ilmuwan meneliti batu bulan yang dibawa astronot Apollo beberapa tahun lalu.
Dikutip melalui
BBC
, Jumat 6 Juni 2014, temuan ini membenarkan teori yang menyatakan bahwa bulan dibentuk akibat bencana tabrakan yang terjadi dengan bumi pada 4,5 miliar tahun lalu. Teori ini sudah berkembang sejak 1980-an, namun masih menimbulkan pro kontra.
Herwatz mengukur perbedaan komposisi isotopik dari oksigen yang terkandung dalam batu bulan, lalu dibandingkan dengan batu bumi. Hasilnya, Bumi dan Theia memiliki komposisi yang hampir mirip.
"Pertanyaan lanjutannya adalah, bagaimana dengan komposisi bebatuan yang ada di Mars dan asteroid atau meteorit lain di luar sistem tata surya? Apakah semua itu juga mewakili komposisi di dalam tata surya? Jika semua memiliki komposisi yang sama dengan bumi, maka teori ini tidak bisa diterima. Masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut dengan meneliti sampel dari Merkuri dan Venus," ujar Halliday dari Oxford University.
Mahesh Anand dari The Open University menggambarkan penelitian ini sebagai hal yang 'menakjubkan' meski data yang diambil hanya dari 3 sampel batu planet yang berbeda. "Butuh analisis lebih lanjut dengan meneliti varian batu bulan yang lain," katanya.
Komposisi bulan dan bumi dianggap mirip karena beberapa hal. Pertama karena bumi memiliki perputaran yang cukup cepat sebelum tabrakan terjadi. Kedua adalah karena Theia memiliki ukuran yang cukup besar. Diprediksi, Bumi dan Theia bertabrakan dan menghasilkan ledakan dahsyat.
"Perbedaannya sangat kecil. Kami tidak tahu bagaimana prosesnya sampai bulan itu terbentuk. Yang kita butuhkan lebih lanjut adalah misi manusia ke bulan untuk mendapatkan contoh batu bulan dari bagian paling dalam. Batu ini pasti belum tercemar dampak meteorit dan matahari," kata Prof. Rob de Meijer dari Groningen Univeristy yang masih kontra dengan teori ini. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Herwatz mengukur perbedaan komposisi isotopik dari oksigen yang terkandung dalam batu bulan, lalu dibandingkan dengan batu bumi. Hasilnya, Bumi dan Theia memiliki komposisi yang hampir mirip.