LAPORAN DARI BRASIL

"Roti Manis" dari Brasil yang Mendunia

Pemandangan Sugarloaf atau Roti Manis dengan kereta gantungnya
Sumber :
  • VIVAbola/Edwan Ruriansyah
VIVAbola -
Penentu Jerman Juara Piala Dunia Lelang Sepatunya
Pegunungan Sugarloaf atau juga dikenal dengan Roti Manis, menjadi tempat sangat populer di Rio de Janeiro, Brasil. Pesonanya mendunia. Suporter tim-tim peserta Piala Dunia 2014 pun tak melewatkan waktu untuk mengunjunginya.

Presiden FIFA Sebut Messi Tak Pantas Raih Bola Emas

Antrean panjang terjadi di kaki Roti Manis setiap hari sepanjang penyelenggaraan Piala Dunia Brasil. Tambahan pengunjung salah satu ikon Rio de Janeiro ini rata-rata berasal dari luar negeri.
Presenter Wanita Ramai-ramai Baca Berita Piala Dunia Tanpa Busana


Mereka bisa dikenali karena membawa atribut masing-masing negara yang tampil di Brasil. Dari kaos, kostum, syal bahkan bendera, mereka bawa ke Roti Manis.


Tak aneh jika antrean mengular setiap harinya untuk naik ke dua bukit yang keindahannya membuat penasaran dari Pantai Copacabana dan Ipanema ini. Para pengunjung tak peduli meski harus merogoh kocek 62 Real Brasil (Reais) atau hampir Rp340 ribu untuk bisa menaiki kereta gantung yang menghubungkan dua bukit itu.

 

Karena dari kereta berpenumpang 65 orang itu, pemandangan dari ketinggian 396 meter di atas permukaan laut itu sangat indah. Penumpang kereta bisa menyaksikan lanskap Rio de Janeiro dengan kereta gantung hanya dalam waktu 3 menit, dari bawah sampai puncak. Kereta yang juga dikenal dengan teleferico ini setiap 20 menit sekali berangkat dari bawah.


Bukan hanya itu, naik kereta gantung yang menghubungkan antara dua bukit, yakni Pao de Acucar dan Morro da Urca menawarkan sensasi tersendiri. VIVAbola sempat was-was membaca sejarah kereta gantung ini sudah sangat tua, sudah ada sejak 1912 dan kali terakhir direnovasi pada 2008.


Tapi, begitu sampai puncak, sensasinya sangat luar biasa. Belum tentu sekali seumur hidup bisa mengunjungi bukit yang pernah masuk dalam sekuel film James Bond, "Moonraker", ini. Kehilangan 62 Reais pun rasanya tak pernah menyesal.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya