Kasus Haji, KPK Dalami Dugaan Keterlibatan Wakil Ketua MPR

Para wakil ketua MPR
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi terus melakukan proses penyidikan terkait kasus dugaan korupsi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2012-2013, termasuk dengan memanggil sejumlah saksi untuk diminta keterangan.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan pihaknya siap untuk memanggil siapa pun yang dianggap bisa membuat terang kasus yang telah menjerat mantan Menteri Agama, Suryadharma Ali.

"Setiap keterangan saksi yang menyebut nama orang lain dan nama orang lain itu kalau kita dalami dan diperlukan untuk penyidikan, akan kami panggil," kata Busyro di kantornya, Rabu 23 Juli 2014.

Pemanggilan saksi itu, dia melanjutkan, termasuk memanggil Direktur Utama PT Al-Amin Universal, Melani Leimena Suharli. Perusahaan itu yang merupakan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Banten, Muhammad Mardiono, yang termasuk dalam rombongan haji SDA, mengaku membayar sebesar Rp200 juta ke Al-Amin untuk keberangkatannya itu.

Melani yang juga adalah Wakil Ketua MPR, tercatat sebagai petinggi dari KBIH Al-Amin. Diduga, perusahaan tersebut mendapat jatah buat mengelola kuota haji yang dipakai untuk para penyelenggara negara dan tokoh. Dari informasi yang dihimpun, kuota tersebut diperjualbelikan kepada anggota DPR dan orang dekat Menteri Agama.

Busyro mengaku heran dengan adanya jemaah haji yang berhak mendapat kuota itu menjadi terabaikan. "Ini gejala yang betul-betul mengakibatkan wajah demokrasi itu tersandera beban kultural. Bangsa Indonesia tak terbiasa dengan sikap terbuka dalam kaitan kedekatan nepotisme dan kronisme," kata Busyro. 

Menurut Busyro, permasalahan utamanya bukan terkait apakah keluarga dan kerabat pejabat itu membayar, namun lebih kepada rasa keadilan buat calon jemaah haji yang lebih berhak.
Ada Sabu dan Ekstasi saat Polisi Tangkap Artis Rio Reifan

“Masalahnya bukan bayar, kalau sudah ada yang bertahun-tahun daftar haji, barangkali dengan jual sawah, kerbau, menggadaikan alat-alat rumah tangga, harusnya bisa berangkat, jatahnya malah diambil orang-orang yang punya previlege (keistimewaan),” jelas dia.
Menang Pilpres, Prabowo Sebut Butuh Dukungan NU untuk Bangun Bangsa

Terkait urusan kuota, Busyro menambahkan, salah satu yang ditelisik KPK adalah terkait sistem komputerisasi haji (Siskohat). Lantaran, jatah yang seharusnya diberikan kepada seseorang, malah diberikan kepada pihak lain.
Polisi Gerebek Pameran Otomotif dan Sita 4 Mobil Rp48 Miliar

"Mengapa seat (kursi) yang kosong tidak diberikan ke daerah-daerah dengan yang tua-tua dulu, kan sudah computerized, online, dan inline," jelas dia.
Uzbekistan vs Arab Saudi

Timnas Indonesia U-23 Dapat Kabar Baik, Pelatih Arab Saudi Bocorkan Kekuatan Uzbekistan

Pelatih Arab Saudi U23, Saad Al Shehri memberikan bocoran kekuatan Uzbekistan. Hal itu ia ungkapkan usai timnya dikalahkan 0-2 pada laga perempat final Piala Asia U-23.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024